regional
Langganan

PASKAH 2017 : Romo Maharsono Ajak Mencintai Tanpa Syarat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Sawitra Mustika Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Jumat, 14 April 2017 - 22:20 WIB

ESPOS.ID - Foto ilustrasi (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Paskah 2017 di Paroki Santo Antonius, Kotabaru mengambil tema “Salib Kristus yang Memberikan Diri”

Harianregional.com, JOGJA --Ribuan umat Katholik Jogja melaksanan misa Jumat Agung di Paroki Santo Antonius, Kotabaru pada Jumat sore (14/4/2017). Dengan mengambil tema “Salib Kristus yang Memberikan Diri”, umat diharapkan bisa mencintai tanpa syarat kepada sesamanya.

Advertisement

Hal ini disampaikan oleh Romo Maharsono, Pastor Kepala Paroki Santo Antonius. Ia mengatakan cinta yang benar-benar cinta adalah cinta yang tanpa syarat. Cinta yang tanpa syarat, menurutnya, hanya bisa diwujudkan jika seseorang menyerahkan diri sepenuhnya pada yang dicintai.

“Kalau punya uang berikan uangmu. Kalau punya waktu berikan waktumu. Berikan semua perhatian. Istilahnya komitmen habis-habisan. Ini yang menjadi khas [Jumat Agung]. Yesus telah memberikan semua ini. Ini bukan adalah romantisme semata, tapi keputusan eksistensial Yesus untuk semua orang,” kata Romo Maharso saat ditemui usai misa Jumat Agung sesi pertama selesai.

Keberanian Yesus untuk berkorban, bahkan dengan menyerahkan jiwanya bagi orang lain, menurut Romo Maharso sudah selayaknya ditiru oleh umat manusia. Tapi, ia mengatakan, kini keberanian untuk berkorban dan memberikan cinta yang tanpa syarat sungguh sulit diwujudkan. Karena, menurutnya, orang-orang telah salah kaprah memahami arti cinta.

Advertisement

Kini, imbuhnya, orang-orang selalu menghitung untung rugi dalam hal apa pun. Orang tak akan mau berbuat jika tidak mendapatkan keuntungan, “Orang menjadi egois dengan mempertanyakan ‘saya dapat apa dari mencintainya’. Ini kekeliruan besar,” tegasnya.

Romo mengatakan negara pun menjadi berantakan karena semua orang mementingkan diri sendiri. Terbukti dengan banyaknya kasus korupsi yang terjadi di negeri ini dan kebijakan yang hanya menguntungkan golongan-golongan tertentu. “Sebuah masyarakat bisa maju kalau masyarakatnya jujur, logis, dan ada kemauan membantu yang lain.”

Jumat Agung sendiri adalah hari peringatan dari penyaliban Yesus Kristus di bukit Golgota. Dalam kalender masehi, Jumat Agung selalu dirayakan setiap hari Jumat sebelum Minggu Paskah.

Advertisement

Misa Jumat Agung di Paroki Santo Antonius dimulai dengan pembukaan. Dilanjutkan pembacaan kitab suci bahwa Yesus sebagai imam agung yang taat demi keselamatan umat manusia dengan pembacaan kisah sengsara Tuhan. Kemudian doa meriah dan selanjutnya penyembahan salib suci. Umat secara bergiliran mencium kaki salib Yesus sebagai ungkapan penghormatan Kristus.

Romo Maharsono mengatakan misa Jumat Agung di Paroki Santo Antonius berjalan dengan lancar, tanpa ada gangguan berarti. Di Paroki Santo Antonius, misa dilaksakan dalam tiga sesi yang dimulai pukul 14.00 dan berakhir pukul 22.00 WIB. Misa agung di Paroki ini diikuti 5000-an umat Kristen.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif