by Mediani Dyah Natalia Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 26 Agustus 2013 - 11:16 WIB
Harian Jogja.com, SLEMAN—Orangtua mahasiswa dan perguruan tinggi (PT) perlu menyamakan persepsi untuk memberikan pendidikan yang komprehensif. Sebab meski sudah dewasa, mahasiswa tetap memerlukan pendampingan.
Pendiri Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Way 165, Ary Ginanjar Agustian, mengatakan mendidik anak merupakan tanggungjawab bersama.
“Mendidik anak membutuhkan banyak orang, tidak cukup hanya diserahkan pada perguruan tinggi. Orangtua mahasiswa dapat menyamakan persepsi dan tujuan agar memiliki pencapaian yang sesuai harapan,” ujarnya dalam acara Penerimaan Orangtua Mahasiswa Baru Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di GOR UNY, Minggu (25/8/2013).
Menurut Ari, setiap pihak berperan dalam menanamkan Inteligent Quotient (IQ), Emotional Intelligence (EQ) dan Spiritual Intelligence (SQ). Pendidikan yang komprehensif mengutamakan tiga elemen.
“UNY menanamkan tiga elemen ini dengan istilah pendidikan karakter intelektual, mandiri, dan taqwa,” ujarnya.
Rektor UNY, Rochmat Wahab, menyatakan acara penerimaan orangtua mahasisdwa baru merupakan agenda baru dan mulai dilaksanakan 2012. Pertemuan ini diperlukan lantaran waktu tatap muka antara orangtua dan pihak universitas selama ini terbatas saat wisuda.
“Karena itu kami mengadakan acara seperti ini agar silaturahmi antara orangtua dan UNY semakin kuat,” ujarnya.