regional
Langganan

Nyaris Bangkrut, Sultan Jogja Emoh Beli Saham Pabrik Tekstil BUMN di Sleman - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Yosef Leon  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 9 Juli 2024 - 16:54 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pekerja pabrik tekstil (JIBI/Bisnis/Dok)

Esposin, JOGJA – Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta tidak tertarik untuk membeli kembali saham milik PT. Primissima, perusahaan yang bergerak di bidang produksi tekstil. Beberapa tahun lalu, pemerintah DIY sempat berniat menjadikan perusahaan yang sekarang terancam bangkrut itu sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Kami tidak berani nawar lagi menjadi BUMD seperti 7-8 tahun yang lalu. Karena dengan begini nanti diambil alih juga saya pusing juga,” kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Selasa (9/7/2024).

Advertisement

Sultan Jogja mengaku prihatin dengan kondisi perusahaan yang terancam tutup itu. Sejak dulu Raja Kraton Ngayogyakarta ini sudah mendapatkan informasi bahwa PT. Primissima memang selalu merugi dan tak pernah berbenah untuk memperbaiki manajemen dan operasional perusahaan.

"Ya Primissima itu sepertinya hidup segan mati tak mau. Dari dulu kok tidak pernah selesai. Mestinya tidak merugikan karyawan, tapi memang dari awal tidak tahu kenapa tidak diselesaikan. Jangan sampai karyawan itu dirugikan," ucapnya.

Sultan mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Bahkan belum lama ini sejumlah karyawan PT. Primisima juga menggelar demonstrasi menuntut tunggakan gaji yang tak kunjung dibayar selama berbulan-bulan serta tunggakan BPJS.

Advertisement

"Ya memang sudah berapa tahun kan hidup segan mati tak mau. Ya kita ikut prihatin juga," kata Raja Kraton Ngayogyakarta ini.

Sebelumnya dikabarkan Kementerian BUMN membuka peluang untuk menutup kembali perusahaan-perusahaan pelat merah yang 'sakit' pada 2024. Tercatat, ada 14 BUMN yang dinilai bermasalah, salah satunya PT. Primissima yang berlokasi di Sleman.

Beberapa waktu lalu karyawan PT. Primissima pun berunjuk rasa menuntut hak mereka yang diklaim belum dibayarkan selama berbulan-bulan. Total ada 15 orang karyawan yang belum dibayar gajinya dengan jumlah sekitar Rp108 juta beserta tunggakan BPJS dari 2020 silam.

Berita ini telah tayang di Harianregional.com dengan judul Sultan Jogja Tak Tertarik Beli Saham PT. Primissima: Hidup Segan Mati Tak Mau, Kami Tidak Berani Menawar Jadi BUMD
Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif