by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 11 November 2013 - 14:45 WIB
Harianregional.com, BANTUL-Nasib pabrik es di Pantai Baru Srandakan, Bantul yang kini mangkrak akibat kerusakan inverter (penyetabil tegangan daya) belum jelas kapan akan diperbaiki. Pabrik es yang digerakkan pembangkit listrik tenaga angin dan panas surya itu mangkrak sejak Desember tahun lalu akibat tersambar petir.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Tri Saktiyana mengatakan, pembangkit listrik tersebut merupakan milik Kemeterian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Alhasil berbagai kerusakan yang terjadi merupakan tanggungjawab pemerintah pusat.
Namun hingga kini, belum ada kepastian dari pemerintah pusat kapan alat tersebut akan diperbaiki. Padahal kerusakan tersebut sudah dilaporkan sejak tahun lalu. "Waktu kejadian rusak, saat itu juga langsung kami laporkan," terang Tri kepada Harian Jogja, Minggu (10/11/2013).
Tri menambahkan, inverter yang rusak kemungkinan hanya akan diperbaiki tak akan diganti dengan yang baru. Selama ini, kata dia, keberadaan pabrik es tersebut sangat menunjang perekonomian warga Pantai Baru yang banyak membuka warung makan di tempat wisata tersebut. Selain berguna menghidupkan pabrik es, keberadaan energi hybrid atau penggabungan antara tenaga angin dan panas surya tersebut juga telah memberi penerangan di warung-warung, jalan serta menggerakkan pompa air untuk mengaliri lahan pertanian, tambak ikan dan udang.
Bahkan lanjutnya, sudah banyak pemerintah atau organisasi dari luar daerah yang belajar sistem kerja kincir mini tersebut ke Bantul. "Dari daerah Indonesia Timur seperti Papua juga sudah ada yang datang untuk belajar," imbuhnya.
Mini kincir itu sebagai ladang pembelajaran sekaligus embrio untuk pembangunan kincir yang lebih besar. Sebab tak lama lagi, mega proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas jauh lebih besar dari sekarang akan dibangun di sepanjang pantai mulai dari Kecamatan Kretek, Sanden hingga Srandakan.