Kanalsemarang.com, TEMANGGUNG—Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Temanggung, terancam krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini.
"Setelah kami lakukan survei dan pemetaan, daerah rawan kekeringan pada kemarau tahun ini sekitar enam kecamatan. Jumlah ini cenderung turun dari tahun lalu yang mencapai tujuh kecamatan," kata Kasi Penanganan Darurat dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Eko Suprapto seperti dikutip Antara, Senin (1/9/2014).
Ia mengatakan, sebanyak 12.816 warga yang tiggal di enam kecamatan tersebut terancam krisis air bersih, yakni Kecamatan Kaloran sebanyak 3.216 jiwa, Kranggan (1.611), Kandangan (3.077), Bejen (583 jiwa), Jumo (3.339 jiwa), dan Candiroto (990 jiwa).
Di Kecamatan Kaloran, katanya, potensi kekeringan terdapat di dua desa terdiri atas delapan dusun, Kecamatan Kranggan di tiga desa (empat dusun), Kecamatan Kandangan tiga desa (enam dusun), Kecamatan Bejen satu desa (dua dusun), Kecamatan Jumo dua desa (delapan dusun), dan Kecamatan Candiroto satu desa (tiga dusun).
Pada 2013, katanya, krisis air bersih terjadi di tujuh kecamatan, yakni Gemawang, Kaloran, Kranggan, Kandangan, Bejen, Jumo, dan Candiroto.
"Tahun ini kekeringan tidak lagi terjadi di lima dusun dalam tiga desa di Kecamatan Kaloran dan Kranggan karena adanya program Pamsimas dari DPU dan pipanisasi dari BPBD," katanya.
Pada musim kemarau tahun lalu, katanya, BPBD Temanggung mulai mengirim bantuan air bersih pada bulan Juli. Sedangkan, pada musim kemarau tahun ini hingga awal bulan September belum ada permintaan bantuan air bersih dari warga di daerah-daerah yang terancam kekeringan.