by David Kurniawan-harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 29 Maret 2021 - 18:30 WIB
Esposin, WONOSARI – PT Widodo Makmur Unggas (WMU) Tbk tidak hanya fokus pengembangan usaha peternakan yang dijalankan di Gunungkidul. Namun, perusahaan ini juga komitmen untuk membentuk pengusaha muda di bidang pertanian atau agropreneur melalui program Ksatria Muda.
Program ini sudah berjalan sejak dua bulan dengan melibatkan puluhan generasi muda yang berasal dari wilayah usaha PT WMU seperti di Kapanewon Semanu dan Semin. CEO PT WMU Ali Mas’adi mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam upaya pembangunan di Gunungkidul.
Oleh karenanya, usaha yang dijalankan tidak hanya fokus dalam bisnis. Namun juga ikut berpartisipasi dalam pembentukan kewirausahaan bagi anggota masyarakat di sekitar perusahaan.
“Program kami dikenal dengan Ksatria Muda untuk mencetak pengusaha-pengusaha di bidang pertanian atau agropreneur,” kata Ali usai menjadi pembicara acara talkshow Harian Jogja dengan tajuk Ngopi Bareng Bupati dengan tema “Sinergi Pemkab dan Sektor Swasta untuk Pertumbuhan Ekonomi” di Rumah Dinas Bupati, Senin (29/3/2021).
“Program kami dikenal dengan Ksatria Muda untuk mencetak pengusaha-pengusaha di bidang pertanian atau agropreneur,” kata Ali usai menjadi pembicara acara talkshow Harian Jogja dengan tajuk Ngopi Bareng Bupati dengan tema “Sinergi Pemkab dan Sektor Swasta untuk Pertumbuhan Ekonomi” di Rumah Dinas Bupati, Senin (29/3/2021).
Baca juga: PT WMU Diminta Terus Berinvestasi di Gunungkidul, Ini Alasannya
Dia menjelaskan, didalam Ksatria Muda PT WMU ini para peserta akan diberikan bekal pelatihan di bidang pertanian peternakan maupun perikanan. Sebagai contoh, untuk perikanan mengembangkan ternak lele dengan memanfaatkan pakan yang berasal dari telur gagal menetas.
Hal yang sama juga dilakukan dalam pengembangan sektor pertanian dengan usaha penanaman jagung. Rencananya akan ada sinergitas dengan petani, karena produksi jagung yang dihasilkan digunakan memasok pakan untuk usaha yang dimiliki PT WMU.
“Program Ksatria Muda akan dijalankan setiap bulan dan ini sudah memasuki angkatan ketiga. Setiap angkatan ada sekitar 50 peserta, namun karena masa pandemi baru separuhnya yang mengikuti pelatihan,” ungkap Ali.
Baca juga: BPPTKG: Awan Panas Gunung Merapi Meluncur ke Barat Daya
Rencananya PT WMU akan menambah kapasitas breeding farm dari 200.000 ekor menjadi 400.000 ekor. Selain itu, akan ada penambahan kapasitas penetasan dari 2 juta menjadi 4 juta telur per bulan. “Tentunya dengan perluasan ini akan menambah tenaga kerja dan kami komitmen untuk menggunakan tenaga lokal,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Corporate Secretary PT WMU Tbk Puti Retno Ali. Menurut dia, ada perhatian besar terhadap pengembangan usaha di Gunungkidul. Hal ini terlihat adanya penyerapan tenaga kerja lokal yang mencapai 90% dari kebutuhan yang ada. “Memang Gunungkidul jadi perhatian, makanya dalam menjalankan usaha banyak menggunakan tenaga lokal,” katanya.
Ia berharap PT WMU bisa berperan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik yang berada di lingkungan usaha atau Gunungkidul secara umum.