regional
Langganan

Kota Salatiga Dorong Toleransi Masuk Bahan Ajar Muatan Lokal - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Hawin Alaina  - Espos.id Jateng  -  Rabu, 24 Juli 2024 - 17:03 WIB

ESPOS.ID - Suasana patung pahlawan di Alun-alun Kota Salatiga. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Esposin, SALATIGA – Kota Salatiga menjadi salah satu kota yang selalu masuk dalam nominasi kota bertoleransi di Indonesia dari penelitian yang dilakukan oleh Setara Institute.

Pada awal 2024 ini Salatiga menempati urutan ketiga dalam nominasi kota tertoleran dengan skor 6,450.

Advertisement

Penjabat Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menyebut, menjaga toleransi di Kota Salatiga sudah menjadi sebuah budaya.

Sebab, di Kota Salatiga terdapat 39 etnis yang secara bersama-sama hidup bertetangga. Bahkan tak jarang mereka hidup satu atap bersama.

Advertisement

Sebab, di Kota Salatiga terdapat 39 etnis yang secara bersama-sama hidup bertetangga. Bahkan tak jarang mereka hidup satu atap bersama.

Dia berharap sikap toleransi tidak hanya menjadi slogan semata. Namun bisa tercermin dalam tingkah laku sehari hari masyarakat di Kota Salatiga.

Hal ini penting karena akan mewujudkan kesadaran mereka dalam bersikap baik dan kuat toleransinya antar umat beragama.

Advertisement

“Kami berharap sikap toleransi yang sudah ada di Kota Salatiga bisa mengkristal, bisa masuk dan tercermin dalam tingkah laku sehari-hari. Sehingga dapat dirasakan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari didalam masyarakat. Namun masih juga ada PR-nya yakni bagaimana materi toleransi tersebut bisa masuk dalam muatan lokal sekolah-sekolah sehingga akan sangat berguna kedepannya,” ujar Yasip.

Selain itu, kita juga masih mempunyai cita-cita yakni pembangunan Taman Wisata Religi (TWR) dan ini diharapkan akan menjadi monumen toleransi di Kota Salatiga. Namun demikian untuk pembangunannya masih membutuhkan biaya yang sangat besar.

“Saya justru mempunyai sebuah ide, monggo kalau kita bisa bersama-sama membangunnya dan dibangun oleh masyarakat. Kami menyiapkan lahannya, sarprasnya, tetapi tempat ibadahnya kita bisa bangun bersama-sama. Karena untuk segera mewujudkan TWR tadi menjadi monument toleransi di Kota Salatiga,“ kata Yasip.

Advertisement

Selain itu, terkait dengan Pilkada, Yasip menegaskan bahwa keindahan, toleransi dan kerukunan beragama di Salatiga jangan sampai di tempel oleh kepentingan politik jelang Pilkada.

“Agama itu diturunkan dan ada untuk menciptakan kedamaian. Nilai universalnya di setiap agama adalah kedamaian. Dalam momentum pilkada ini, saya berharap jangan pernah masuk kedalam politik identitas dan harus kita hindari bersama, kemudian SARA. Politik identitas yang memanfaatkan kepentingan politik ke dalam sebuah agama itu bisa kita hindari bersama. Sehingga kita bisa melaksanakan Pilkada dan memilih manager kota, baik memilih calon wali kota dan wakil wali kota dengan baik dan sesuai dengan nilai nilai yang ada di Kota Salatiga,” jelas Yasip.

Advertisement
Advertisement
Mariyana Ricky P.D - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif