by Abdul Hamied Razak - Espos.id Jogja - Minggu, 27 Juni 2021 - 01:40 WIB
Esposin, SLEMAN — Membeludaknya pasien pengidap virus corona hampir terjadi di semua RS rujukan Covid-19, termasuk di RSUD Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. RS pelat merah ini untuk sementara waktu tidak bisa menerima pasien baru menyusul terjadinya penumpukan pasien Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Direktur RSUD Sleman, Cahya Purnama, enggan memberikan keterangan terkait adanya penumpukan pasien di IGD saat diminta konfirmasi oleh Harian Jogja (JIBI). Ini bukan pertama kali media berupaya meminta konfirmasi kondisi rumah sakit plat merah itu. Namun, Cahya hanya bungkam saat ditanya soal penanganan pasien Covid-19.
Baca Juga: Ganti Paul Pogba Singkirkan Botol Bir di Euro 2020
Termasuk ketika Kepala IGD RSUD Sleman, Hendrawan Triwibowo, meninggal dunia pada 13 Mei lalu. Cahya sama sekali tidak merespons permintaan konfirmasi yang dilakukan media.
Terkait adanya penumpukan pasien di IGD, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo, membenarkan kondisi itu. Hanya, ia menilai pengumuman yang hanya ditempel di papan parkir terbilang kontrovesial.
"Klarifikasi saya memang bangsal Covid-19 di RSUD Sleman penuh termasuk IGD nya. Sama seperti RS lain di DIY. Hanya pengumuman itu memang yang kontroversial. Semoga mulai hari ini sudah dilepas," ujar Joko.
Sejumlah rumah sakit masih menyediakan bed antara lain RS Panti Nugroho dari 14 bed tersisa dua bed, RS Atturost dari enam bed tersisa satu bed, RS UAD dari 11 bed tersisa lima bed.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos