regional
Langganan

Kata-Kata Terakhir Sopir Bus Maut Bantul Minta Penumpang Tenang

by Ujang Hasanudin  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 8 Februari 2022 - 14:23 WIB

ESPOS.ID - Kondisi bus pariwisata yang mengangkut karyawan garmen Polokarto, Sukoharjo, yang mengalami kecelakaan di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (6/2/2022). (Harian Jogja/ Ujang Hasanudin)

Esposin, BANTUL — Sopir bus yang membawa rombongan wisata dari Polokarto, Sukoharjo, menyadari kendaraannya bermasalah sebelum terjadi kecelakaan maut di Bukit Bego, Bantul, DIY, Minggu (6/2/2022). Almarhum sopir bernama Feriyanto, 35, itu sempat meminta penumpang tenang sebelum akhirnya menabrak tebing.

Hal tersebut disampaikan salah satu penumpang bus yang selamat, Danarto, 38. Warga Pundungsari RT 3/RW 2, Desa Mranggen, Pulokerto, Sukoharjo, Jawa Tengah itu duduk di kursi tambahan di samping sopir saat kecelakaan terjadi.

Advertisement

Menurut Danarto, sopir sempat berbicara kepada kenek dan menduga bus mengalami masalah. Ia menduga filternya kotor. Mengetahui hal tersebut, Feriyanto yang berasal dari Sekip, Kadipiro, Banjarsari, Solo, itu meminta penumpang tenang.

Baca juga: Kecelakaan Bantul, Sopir Diduga Tabrakkan Bus ke Tebing Agar Aman

Advertisement

Baca juga: Kecelakaan Bantul, Sopir Diduga Tabrakkan Bus ke Tebing Agar Aman

Masalah terjadi saat bus melintas di Tebing Breksi. Bahkan setelah dari Puncak Becici di Jalan Mangunan, bus tak kuat melewati jalan menanjak. Mesinnya pun mati. Di tengah tanjakan, semua penumpang turun. Kenek harus memberikan pengganjal di roda agas bus tak melorot.

Mesin bus kembali menyala dan berhasil mengatasi tanjakan. Semua penumpang kembali naik dan dan melanjutkan perjalanan.

Advertisement

“Bus melaju kencang, mungkin remnya blong, kemudian brukkkk, menabrak tebing,” kata Danarto saat ditemui di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Senin (7/2/2022) pagi.

Baca juga: Bukit Bego, Jalur Maut Lokasi Kecelakaan Bus di Bantul

Menurut dia, sopir bus membanting setir ke kanan dan menabrakkan bodi bus ke tebing karena di depan ada truk pengangkut pasir. Jika sopir tak banting setir ke kanan, bus bisa manabrak truk.

Advertisement

“Waktu benturan saya terlempar dari bus, masuk selokan,” ujar dia.

Sri Rahayu, istri Danarto mengatakan sebelum bus menabrak tebing, penumpang sudah panik dan meneriakkan nama Tuhan.

“Sopir enggak bilang apa-apa. Tapi penumpang pada teriak Allahuakbar Alahuakbar setelah itu brukkk, langsung menabrak tebing. Saya ikut terlempar ke luar bus,” ungkap Sru Rahayu.

Advertisement

Keluarga Danarto yang terdiri dari istri dan dua anaknya selamat dari kecelakaan bus maut. Namun mereka harus menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Bantul karena menderita luka-luka.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif