by David Kurniawan Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 9 September 2016 - 16:55 WIB
Harianregional.com, GUNUNGKIDUL– Sejumlah kalangan mendesak agar kasus pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik Niki Waemadya,21, warga Dusun Pakelrejo, Piyaman, Wonosari harus diusut tuntas.
(Baca juga : KARTU INDONESIA SEHAT : Tak Bisa Bayar Rumah Sakit, Sertifikat Jadi Jaminan)
Pasalnya, meski memiliki kartu tersebut namun faktanya saat melakukan perawatan di Rumah Sakit Bethesda, Kota Jogja, keluarga harus membayar Rp19,3 juta.
Pasalnya, meski memiliki kartu tersebut namun faktanya saat melakukan perawatan di Rumah Sakit Bethesda, Kota Jogja, keluarga harus membayar Rp19,3 juta.
Salah satu desakan disuarakan oleh Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno. Menurut dia, masalah tersebut tidak bisa dianggap main-main dan harus diselesaikan dengan tuntas.
Oleh karenanya, pihak rumah sakit dan BPJS Kesehatan harus melakukan penelusuran sehingga kasus itu tidak terulang kembali. “Ini tidak bisa dibiarkan,” kata Suharno kepada wartawan, Kamis (8/9/2016).
“Saya kira masih banyak komplain yang muncul terkait dengan jaminan ini. Oleh karenanya harus ada evaluasi, terutama menyangkut klaim yang dirasa masih sangat rumit dalam pengurusannya,” ungkapnya.
Dia pun berharap, apa yang menimpa Niki Waemadya menjadi perhatian semua pihak. Jangan sampai, pihak rumah sakit juga membiarkan pasien karena ketidaktahuannya sehingga berakibat pasien tidak bisa mengakses jaminan asuransi tersebut.
“Untuk itu harus ada penelusuran kasus ini. Bagi pasien, uang Rp 19,3 juta itu bukanlah uang kecil, apalagi keluarga harus memberikan sertifikat tanah sebagai jaminan untuk bisa keluar dari rumah sakit,” katanya.
Dia pun berharap adanya keterbukaan informasi. Semestinya, kata Suharno, pasien yang tidak mengetahui prosedur yang benar untuk klaim diberikan arahan sehingga hak pemegang KIS bisa digunakan secara maksimal. “Kalau harus bayar, buat apa kartu itu,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Aktivitis Jejaring Rakyat Mandiri (Jerami) Rino Caroko. Menurut dia, keharusan pasien pemegang KIS membayar biaya perawatan merupakan sebuah pelanggaran sehingga harus diusut tuntas. “Ini jelas aneh. Masak pemegang kartu jaminan tapi tidak bisa menggunakan,” katanya.
Terpisah, Humas RS Bethesda Kota Jogja, Nuri Sukawati saat dikonfirmasi kemarin mengaku masih akan melakukan penelusuran kasus pasien pemegang KIS yang harus membayar biaya perawatan dan pengobatan sebesar Rp19,3 juta.
“Kasus ini masih kita telusuri, makanya kita meminta informasi tanggal masuk dan ruang perawatan yang digunakan. Jika data sudah terkumpul semua, kami pasti akan memberikan penjelasan,” katanya.