regional
Langganan

Kasus Covid-19 Salatiga Melonjak, Pemkot Salatiga Tambah Ruang Isolasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Imam Yuda S.  - Espos.id Regional  -  Senin, 23 November 2020 - 23:25 WIB

ESPOS.ID - Foto dokumentasi Ruang Isolasi Covid-19 di Blok Bougenville, Rumah Sakit Umum Daerah Prof. dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (Antara-Sumarwoto)

Esposin, SALATIGA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga akan menambah ruang isolasi atau perawatan bagi pasien Covid-19. Hal itu dilakukan menyusul melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Salatiga dalam dua pekan terakhir.

"Pekan-pekan ini memang penambahan pasien positif sangat signifikan. Saat ini kami sedang melakukan penghitungan ulang kapasitas ruang penanganan pasien Covid-19," tutur Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, di rumah dinasnya, Senin (23/11/2020).

Advertisement

Yuliyanto mengaku sudah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga untuk berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Koordinasi tersebut terkait penambahan ruang isolasi untuk pasien Covid-19.

Wisata ke Bromo Bareng Bupati Brebes, 10 Pejabat Kena Covid-19

"Termasuk rumah sakit pendukung. Saya minta untuk ditambah ruang perawatan bagi pasien Covid-19," tutur Yuliyanto.

Selain penambahan ruang isolasi untuk pasien Covid-19, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengaku juga akan menambah tenaga medis atau kesehatan.

Advertisement

"Nanti kalau masih kurang [tenaga kesehatan] kita cari sukarelawan. Tentunya sukarelawan yang sudah dibekali pengetahuan tentang Covid-19," imbuhnya.

Kisah Jurnalis di Semarang yang Menderita dan Kehilangan Ayah Karena Covid-19

Lonjakan Dua Pekan

Dalam dua pekan terakhir, kasus Covid-19 di Kota Salatiga memang mengalami lonjakan cukup signifikan. Catatan Semarangpos.com, sejak 6-23 November ada penambahan 176 kasus positif Covid-19 di Salatiga. Sehingga Pemkot Salatiga berencana menambah ruang isolasi.
Advertisement

"Sementara untuk hari ini [24 November 2020] ada penambahan 13 pasien positif Covid-19. Sehingga kumulatifnya 513 kasus, 129 orang masih dirawat, 371 orang dinyatakan sembuh, dan 13 orang meninggal dunia," ujar Kepala DKK Salatiga, Siti Zuraidah.

Pejabat dan ASN di Sragen Harus Jadi Contoh Pelaksanaan SOP Hajatan di Tengah Pandemi!

Selain soal penambahan ruang isolasi, sebelumnya Zuraidah juga mengatakan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Salatiga, paling banyak berasal dari klaster penularan di lingkungan keluarga. Selain lingkungan keluarga, klaster tempat kerja juga menyumbang lonjakan kasus positif Covid-19.

“Penularan [klaster] keluarga memang mengkhawatirkan. Oleh karenanya harus diantisipasi dengan sungguh-sungguh. Keluar rumah wajib pakai masker dan menaati protocol kesehatan supaya enggak menularkan virus ke keluarga yang tinggal di rumah,” imbuh Zuraidah.

 

 

Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif