by Mg Noviarizal Fernandez Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Minggu, 22 Juli 2012 - 19:00 WIB
Korban pertama kali ditemukan kakaknya, Mulyono, 29, sekitar pukul 11.00 WIB. Sebelumnya, korban yang terkenal pendiam tersebut sempat menghabiskan waktu di kawasan Pantai Trisik, Banaran.
Menurut Mulyono, begitu pulang, adiknya tersebut langsung masuk ke kamar. Beberapa saat kemudian, korban kemudian memanggil Mulyono. Saat masuk, didapati korban sudah kejang dan dari mulut keluar buih putih.
Dibantu beberapa kerabat, korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Pura Raharja, Lendah. Sayang, nyawa korban tidak tertolong lagi meski sudah mendapatkan pertolongan dari tim medis.
“Kejadiannya sangat singkat, tahu-tahu dia minta tolong. Saat itu dia dalam posisi duduk di kursi kamar, badannya kejang dan mulutnya berbusa. Sebelum dilarikan ke rumah sakit juga sempat dikasih air putih,” ujar Mulyono.
Mulyono mengaku tidak mengetahui secara persis mengapa adiknya tersebut nekat mengakhiri hidup. Tapi ia menduga hal itu dipicu kepergian ibu mereka empat tahun silam lantaran tidak harmonisnya kehidupan rumah tangga keluarga mereka. “Dia sempat bertanya ibu kapan pulang. Sebelumnya juga tidak pernah pesan, orangnya pendiam. Sejak pagi juga sudah terlihat gelisah, mondar-mandir di rumah,” ungkapnya.(ali)