by Nugroho Meidinata - Espos.id Jogja - Rabu, 23 Maret 2022 - 13:58 WIB
Esposin, SLEMAN — Setelah kepergian Mbah Maridjan pada 2010 silam, siapa juru kunci Gunung Merapi sekarang?
Sosok Mbah Maridjan semasa hidupnya begitu melekat di masyarakat. Saking fenomenalnya, sosok satu ini juga pernah membintangi salah satu produk minuman berenergi.
Baca Juga: Oalah, Ini Arti dari Wonogiri, Sudah Tahu Belum?
Namun, karena kedahsyatan letusan Gunung Merapi pada Oktober 2010 silam, membuat sosok fenomenal ini tiada. Dia meninggal dunia di kediamannya di Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, dusun yang terdekat dengan Gunung Merapi.
Namun, karena kedahsyatan letusan Gunung Merapi pada Oktober 2010 silam, membuat sosok fenomenal ini tiada. Dia meninggal dunia di kediamannya di Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, dusun yang terdekat dengan Gunung Merapi.
Setelah Mbah Maridjan tiada, siapa sosok juru kunci Gunung Merapi sekarang?
Baca Juga: Doa Saat Bertemu Anjing Galak Menurut Islam
Sosok Mas Asih ini salah satu agendanya adalah melakukan Labuhan Merapi bersama Keraton Yogyakarta yang dilaksanakan untuk memperingati naik takhta Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwana X.
Baca Juga: Oleh-oleh Berjamur & Parkir Mahal, Ini Cerita Viral dari Malioboro
Masih dalam jurnal penelitian dari Unnes tersebut, Mas Asih menyebut ada beberapa sosok makhluk halus di Gunung Merapi, yakni Nyai Gadung Melati yang bertugas memelihara kehijauan tanaman di gunun ini.
Baca Juga: Apa Perbedaan Nyadran dan Ruwahan, Tradisi Menjelang Ramadan?
Kemudian juga ada Eyang Sapujagad. Sosok satu ini dipercaya tinggal di Pasar Bubrah dan bertugas sebagai kunci penentu meletus tidaknya Gunung Merapi.
Juru kunci Gunung Merapi sekarang, Mas Asih menyebut Eyang Sapujagad dimaknai sebagai kawah lava. Ketika kawah tersebut meletup ke luar maka Gunung Merapi meletus. Selain dua sosok tadi, ada juga Kyai Petruk, yang bertugas memberikan tanda Gunung Merapi akan meletus.
Baca Juga: Kenapa Sate Ayam Identik dengan Madura?
Dalam bertugas sebagai juru kunci, ia juga membeberkan hubungan aktivitas Gunung Merapi dengan makhluk halus penunggu Laut Selatan. Bahkan, ada upacara selamatan untuk mendoakan keadaan Gunung Merapi dan Laut Selatan. Hubungan Merapi dan Laut Selatan ini terungkap dari doa yang dibaca juru kunci Gunung Merapi sekarang berikut ini.
“Sepindah, ingkang wonten sak njawanipun Redi Merapi. Rambah kaping kalih ingkang wonten sak njawanipun Redi Merapi. Pramilo sedaya dipun perteni, kulo sak ahli waris nyuwun wilujeng. Lan sedaya para ahli kubur leluhur kula saking estri, tebih celak, ingkang mboten keruwetan sedayanipun perteni. Kulo nyuwun bakoh kukuh langkep, kiyat slamet sak ahli waris kula sedaya. Rambah kaping tiga, kangge merteni njeng Nyai Roro Kidul, mbokmenawi utusan sak wanci-wanci segede kandheg kanan kirinipun dhusun mriki."
Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Nama Karimunjawa, Pulau Cantik Berharta Karun
Dalam bahasa Indonesia berarti, "Pertama-tama kepada yang saya muliakan yang di dalam Gunung Merapi. Yang kedua, yang ada di luar Gunung Merapi. Semua saya muliakan dengan sesaji, saya sekeluarga minta selamat. Kepada leluhur, yang sudah meninggal dari pihak laki-laki maupun perempuan, jauh sudah meninggal dari pihak laki-laki maupun perempuan, jauh maupun dekat, yang terawat maupun yang tidak terawat, semua dimuliakan. Saya mohon kukuh, utuh, kuat serta selamat bagi keluarga saya. Ketiga, untuk memuliakan Nyai Roro Kidul, bila sewaktu-waktu mengirim utusan semoga berhenti di kanan kiri jalan desa ini."