by Arif Wahyu Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Rabu, 30 Januari 2013 - 18:45 WIB
KULONPROGO—Penyebaran kartu jaminan kesehatan masyarakat yang tidak tepat sasaran memunculkan polemik. Desa pun kena imbas karena jadi kambing hitam program Jamkesmas milik pemerintah itu.
Di Desa Banaran, Kecamatan Galur, pembagian kartu Jamkesmas sempat menjadi topik hangat. Dari 2043 kartu Jamkesmas, justru 40% di antaranya ditujukan untuk warga kecukupan dan dua orang penderita gagal ginjal dan secara ekonomi kurang mampu tidak mendapatkan jatah Jamkesmas lagi di periode 2013 ini.
“Kami tidak dilibatkan dalam pendataan dan akhirnya warga menuding Pemdes. Untuk saat ini semuanya hampir tidak ada masalah karena kami membuat permohonan susulan untuk warga kurang mampu yang tidak kebagian kartu Jamkesmas,” papar Kepala Desa Banaran, Dwi Haryanto, kepada Harian Jogja, Selasa (29/1/2013).
Di Dusun Mentobayan, Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo juga demikian. Di wilayah itu bahkan ada pensiunan pegawai negeri sipil yang menerima kartu Jamkesmas dan membuat kepala dusun tidak berani menyebarkan kartu Jamkesmas.
Penyebaran baru dilakukan setelah situasi kondusif, itu pun setelah melalui musyawarah dengan Pemdes dan Puskesmas. “Kalau saya terburu mengedarkan, tentu warga akan menganggap saya pilih kasih,” ujar Kepala Dusun Mentobayan, Puji Sudarsih.