by Rachma Meika Maryanti - Espos.id Jatim - Selasa, 8 Agustus 2023 - 16:50 WIB
Esposin, PONOROGO -- Kabupaten Ponorogo tidak hanya dikenal sebagai kota seni dan budaya di wilayah Jawa Timur bagian barat. Hal ini karena Ponorogo sampai saat ini masih konsisten melestarikan kesenian reog.
Pada beberapa waktu lalu di Ponorogo juga baru selesai menggelar Festival Nasional Reog Ponorogo. Seperti diketahui festival reog ini menjadi salah satu agenda nasional, yaitu top 10 Karisma Event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Tidak hanya dikenal sebagai Kota Reog, ternyata kabupaten ini juga memiliki potensi wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, wisata religi, hingga wisata buatan. Tempat-tempat wisata di Ponorogo tidak kalah dengan destinasi wisata di daerah lain.
Pada tahun 2022, jumlah wisatawan domestik di Ponorogo mencapai angka 589.268 orang. Angka tersebut meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 161.758 pengunjung.
Pada tahun 2022, jumlah wisatawan domestik di Ponorogo mencapai angka 589.268 orang. Angka tersebut meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 161.758 pengunjung.
Berikut ini lima tempat wisata yang menjadi favorit pengunjung atau dengan jumlah pengunjung di Kabupaten Ponorogo berdasarkan data dari Kabupaten Ponorogo Dalam Angka 2023 yang BPS:
Diketahui bahwa Kiai Ageng Muhammad Besari merupakan pendiri Pondok Pesantren Tegalsari Ponorogo sekitar abad ke-18. Dikutip dari beberapa sumber, Kiai Ageng M. Besari memiliki ibu yang garis keturunannya sampai kepada Rasulullah SAW melalui garis Sayyidati Fatimah Az-Zahra, sedangkan ayahnya mengalir darah Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit.
Makam Kiai Ageng M. Besari terletak di kompleks Masjid Tegalsari. Beliau wafat pada tahun 1773. Makamnya banyak dikunjungi para peziarah, mulai dari dalam kota, luar kota, hingga luar Pulau Jawa. Jumlah peziarah pun bertambah pada saat menjelang Ramadan. Menurut beberapa sumber, masyarakat dan santri yang datang ke makam tersebut berkeyakinan bahwa dengan berziarah, berdoa, dan bertawassul dapat meningkatkan derajat hidupnya, dimudahkan hajatnya, serta dimudahkan mendapatkan keturunan yang saleh dan salehah.
Dikutip dari jadesta.com, Sendang Bulus berada di sebelah timur Desa Pager atau tepatnya di Pager Tengah, Desa Pager, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Sendang Bulus dapat menjadi tempat wisata yang menghibur khususnya bagi anak-anak karena dilengkapi dengan beberapa wahana permainan, seperti taman bermain, ayunan, sepeda air, dan lain-lain.
Pepohonan hijau juga menambah keasrian di Sendang Bulus, terutama ketika siang hari. Bagi yang ingin berkunjung, jam operasionalnya dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB-17.30 WIB.
Wisata air ini cocok dijadikan destinasi ketika liburan tiba karena menyediakan kolam renang bagi anak-anak hingga dewasa. Tempat wisata ini dilengkapi dengan seluncuran, sarana outbond, kamar mandi, dan masih banyak lagi. Selain itu, pengunjung tidak perlu khawatir apabila merasa lapar karena di Brilliant Water Park juga menyediakan restoran dengan konsep alam pedesaan, yang terletak di atas danau buatan.
Untuk masuk ke wisata ini, pengunjung harus membayar tiket Rp10.000 per orang. Sedangkan jam operasionalnya dibuka setiap hari kecuali Jumat mulai pukul 08.00 WIB-17.00 WIB.
Dikutip dari laman jawatimuran.disperpusip.regionalprov.go.id, Batoro Katong merupakan adipati pertama Ponorogo pada tahun 1496. Makam Batoro Katong memang sedikit berbeda dengan makam-makam raja atau tokoh lain. Hal tersebut karena makam pendiri Kabupaten Ponorogo ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk dengan tujuh gapura pintu masuk, yang mana melambangkan lapisan langit sebagaimana yang terjadi dalam Isra’ Mi’raj. Oleh karena itu, bagi yang ingin berziarah harus sedikit bersabar karena harus melewati tiap gapura dengan masing-masing jarak sekitar 200 meter.
Ziarah ke Makam Batoro Katong dilaksanakan setiap tahun dalam rangkaian kegiatan Grebeg Suro. Hal ini bertujuan untuk selalu mengingat para pendahulu yang telah berjasa dalam membangun Ponorogo, serta guna melestarikan tradisi dan budaya.