regional
Langganan

INDUSTRI MEBEL NASIONAL : Kondisi Ekonomi Eropa Tak Baik Bikin Peluang Ekspor Sulit - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id Regional  -  Kamis, 8 Januari 2015 - 07:50 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi industri mebel. (Endang Muchtar/JIBI/Bisnis)

Industri mebel nasional sangat terpengaruh kondisi ekonomi di Eropa. Saat ini peluang ekspor ke Eropa terhambat karena kondisi ekonomi di Benua Biru itu masih terpuruk 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG - Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) menilai peluang ekspor produk mebel pada 2015 tidak mudah karena dampak dari kondisi ekonomi Eropa yang sedang terpuruk.

Advertisement

Kanalsemarang.com, SEMARANG - Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) menilai peluang ekspor produk mebel pada 2015 tidak mudah karena dampak dari kondisi ekonomi Eropa yang sedang terpuruk.

"Belum lama ini saya memperoleh kabar dari para pengusaha mebel yang kebetulan melakukan ekspor di pasar Eropa, ternyata kondisi perekonomian di Eropa sedang tidak menguntungkan," kata Ketua Bidang Pemasaran Asmindo Anggoro Ratmadiputro seperti dikutip Antara, Rabu (7/1/2015).

Menurut dia, hal tersebut terlihat dari nilai mata uang Euro terhadap dolar AS yang terus melemah. Kondisi itulah yang membuat pasar Eropa mengalami kelesuan.

Advertisement

Salah satu pasar yang sebetulnya berpotensi besar namun tidak mudah untuk memasukinya, yaitu Timur Tengah.

Menurut dia, jaringan pasar mebel di kawasan itu sudah terpegang oleh produsen dari negara lain dan sudah terbentuk dengan baik.

"Sebetulnya kalau dilihat dari kualitas dan harga, kita berani bersaing dengan produsen tersebut, tetapi untuk masuk ke jaringan pasar yang sudah terbentuk ini tidak mudah. Sulit menggeser kepercayaan konsumen terhadap satu produsen ke produsen lain," katanya.

Advertisement

Oleh karena itu, katanya, peran dari pemerintah sangat diperlukan untuk memperkuat pasar mebel ke luar negeri.

Ia mengemukakan salah satu upaya yang bisa dilakukan, yaitu adanya kerja sama antarmitra kerja.

"Misalnya saja ketika mengadakan pameran di luar negeri seharusnya dilakukan bersamaan antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Luar Negeri," katanya.

Advertisement

Melalui upaya tersebut, katanya, pameran bisa diadakan lebih besar dibandingkan jika masing-masing kementerian mengadakan acara secara sendiri-sendiri.

Advertisement
Sumadiyono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif