regional
Langganan

Gegara Jual Daging Ayam Murah, Pengusaha di Gunungkidul Diprotes Pedagang Lain

by Andreas Yuda Pramono  - Espos.id Jogja  -  Rabu, 2 Oktober 2024 - 20:09 WIB

ESPOS.ID - Seorang pedagang daging ayam potong sedang melayani pembeli di Kios Ghina Broiler, Kalurahan Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Rabu, (2/10/2024). (Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono)

Esposin, GUNUNGKIDUL – Rombongan dari kelompok pedagang daging ayam menggeruduk kios pedagang daging ayam di Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (2/10/2024). Rombongan itu protes karena kios tersebut menjual daging ayam dengan harga yang sangat murah. 

Perbedaan harga jual daging ayam potong antarpenjual di Kabupaten Gunungkidul itu memicu terjadinya konflik horizontal antarpedagang. 

Advertisement

Pengelola Ghina Broiler atau kios penjual daging ayam yang diprotes, Emi Dwi Astuti, mengatakan mendapat kabar mendadak dari karyawannya bahwa gabungan pedagang daging ayam akan melakukan demo di salah satu cabang usahanya di Kalurahan Ngawu, Playen sekitar pukul 06.00 WIB. 

“Mereka menyalahkan kami, karena menurut mereka, harga daging ayam potong kami terlalu murah. Mereka minta kami memberi harga sewajarnya. Padahal harga kami sudah wajar,” kata Emi ditemui di kiosnya, Padukuhan Sumbermulyo, Kepek, Wonosari, Rabu.

Advertisement

“Mereka menyalahkan kami, karena menurut mereka, harga daging ayam potong kami terlalu murah. Mereka minta kami memberi harga sewajarnya. Padahal harga kami sudah wajar,” kata Emi ditemui di kiosnya, Padukuhan Sumbermulyo, Kepek, Wonosari, Rabu.

Harga ayam potong yang Emi jual per kilogram (kg) menyentuh Rp26.000. Penetapan harga ini sudah dihitung dengan mempertimbangkan harga dari suplier rumah pemotongan hewan (RPH).

Dia mengaku tidak bergabung dengan kelompok pedagang daging ayam pasar. Sebab itu, dia tidak memiliki keterikatan apapun ihwal aturan penetapan harga daging ayam. 

Advertisement

Karyawan Emi bernama Sri Wulandari menceritakan ada rombongan mobil yang berisi banyak penumpang berhenti di depan kios tempatnya menjual daging di Ngawu. Dia menyebut ada sekitar sepuluh mobil yang membawa rombongan pedagang daging ayam.

“Mereka tiba-tiba menggebrak meja pakai kayu, timbangan di balik, pisau diminta agar tidak jualan dulu. Saya kan cuma karyawan, jadi tidak bisa saya jawab,” kata Wulandari.

Pengurus Kelompok Pedagang Daging Ayam Gunungkidul, Tri Yulianto, mengatakan ada sekitar 50 pedagang yang ikut demo. Mereka berasal dari berbagai wilayah seperti Kapanewon Wonosari, Ponjong, Semin, Playen, dan Gedangsari.

Advertisement

Tri mengaku tujuan mereka hanya satu, yaitu persamaan harga. Apabila ada perbedaan, paling tidak hanya selisih Rp1.000. Saat ini, harga daging ayam yang dia dan pedagang lain jual menyentuh Rp30.000 - Rp32.000 per kg. Apabila melihat harga milik Ghina Broiler, ada selisih hingga Rp6.000. 

“Kalau ayam pedaging kami, kelompok, dari lokalan Gunungkidul saja,” kata Tri.

Sebelum memutuskan demo, kelompok pedagang tersebut telah menemui Dinas Perdagangan dan DPRD Gunungkidul. Pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil dan tidak ada titik temu.

Advertisement

Padahal dia mengharapkan dapat dipertemukan dengan pemilik Ghina Broiler untuk mencari solusi bersama-sama. 

“Saya juga sudah meminta maaf ke Pak Kelik sebagai pemilik Ghina Broiler atas tindakan yang mungkin dianggap kasar tadi. Tapi itu kan banyak orang, jadi saya tidak bisa mengontrolnya,” katanya.

Kepala Disdag Gunungkidul, Kelik Yuliantoro, mengatakan pihaknya tidak memiliki wewenang untuk menetapkan harga standar ayam. Harga ayam yang ada di Gunungkidul mengikuti mekanisme harga pasar. 

“Kami juga tidak dapat mempertemukan pihak yang berkonflik, nanti malah tidak ketemu. Terlalu banyak orang,” kata Kelik.

Dia menyebut kejadian tersebut tidak hanya terjadi di Gunungkidul saja, tetapi juga terjadi di kabupaten/kota lain di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebab persoalan harga ini terjadi di berbagai daerah, untuk itu kebijakan ada pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY.

Menurut dia, persoalan harga muncul akibat ada perbedaan harga daging ayam di hulu atau suplier. Sebab itu, penyelesaian perlu dilakukan di tingkat suplier.

Berita ini telah tayang di Espos.id dengan judul Jual Lebih Murah dari Harga Pedagang Lain, Pengusaha Daging Ayam Playen Ini Didemo

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif