by Adhik Kurniawan - Espos.id Jateng - Sabtu, 13 Juli 2024 - 17:42 WIB
Esposin, SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyampaikan bila rentetan gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng), akhir-akhir ini dipengaruhi pergerakan sesar aktif Pekalongan. Adapun pergerakan sesar aktif Pekalongan memiliki jarak radius sampai 16 kilometer.
Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo, mengatakan wilayah Batang dan Pekalongan memang menjadi area rawan gempa. Bahkan, kedua daerah tersebut memiliki kerentanan tinggi terhadap gempa bumi karena secara topografis juga berdekatan dengan segmen sesar aktif Weleri.
“Dan dugaan kami sementara dari segmen Pekalongan. Namun, perlu dilakukan kajian lebih lanjut,” kata Heri kepada wartawan, Sabtu (13/7/2024).
Lebih lanjut, di area wilayah Batang sampai Pekalongan, BMKG juga mencatat ada pergeseran sesar 0,1 milimeter per tahun. Temuan tersebut merupakan hasil analisis dari data PusGen yang terbit 2017 silam.
Lebih lanjut, di area wilayah Batang sampai Pekalongan, BMKG juga mencatat ada pergeseran sesar 0,1 milimeter per tahun. Temuan tersebut merupakan hasil analisis dari data PusGen yang terbit 2017 silam.
“Batang dan Pekalongan merupakan wilayah rawan gempa karena terdapat jalur sesar aktif Segmen Pekalongan yang berpotensi mampu memicu gempa hingga Magnitudo 6,5. Juga berdekatan dengan segmen Weleri. Potensi artinya bahayanya ada, tapi kapan waktunya belum bisa diprediksi,” urainya.
Tak hanya itu, wilayah yang biasanya dilewati jalur sesar aktif mayoritas rawan dilanda gempa bumi. Namun, tingkat kerusakan sebuah bangunan dipengaruhi empat faktor utama, yakni kekuatan gempa, jarak bangunan dengan lokasi episentrum, kualitas struktur bangunan serta site class tiap daerah.
Heri pun menuturkan gempa bumi yang melanda Batang pada 7 Juli kemarin berpusat di daratan. Kekuatan gempanya sekitar Magnitudo 4,4 dengan kedalaman 6 kilometer.
“Sumber gempa yang terjadi di Batang juga dari sesar aktif yang berada di wilayah Batang dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar atau geser. Tercatat sampai dengan hari ini sudah terdapat dua kali gempa susulan di wilayah Batang,” akunya.
Heri berpesan kepada warga Batang terutama yang tinggal di jalur sumber gempa sebaiknya melakukan mitigasi bencana gempa bumi. Proses mitigasi gempa bisa dikerjakan dengan mitigasi struktural yaitu membangun bangunan dengan struktur yang kuat atau tahan gempa.
“Bisa juga mitigasi non struktural dengan meningkatkan kapasitas dan mengedukasi warga terkait gempa bumi dan upayanya agar nyawa bisa terselamatkan. Sehingga bisa melakukan evakuasi secara mandiri,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng bersama stakeholder terkait telah melakukan penanganan kerusakan bangunan dan korban luka akibat gempa bumi berkekuaatan Magnitudo 4,4 yang mengguncang Kabupaten Batang. Gempa yang terjadi Minggu (7/7/2024) sekitar pukul 14.35 WIB, tidak menyebabkan korban jiwa. Namun, akibat bencana itu setidaknya 56 rumah warga mengalami kerusakan dan 12 orang luka-luka.