Esposin, BATANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng), mengungkapkan data terbaru terkait dampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,6 yang melanda Kabupaten Batang, Minggu (7/7/2024). Akibat gempa bumi itu sebanyak 66 bangunan mengalami kerusakan, termasuk Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Batang dan Masjid Agung Batang.
Kendati demikian, Kepala BPBD Jateng, Bergas C. Penanggungan, memastikan kerusakan yang menimpa Rumdin Bupati Batang dan Masjid Agung Batang masih dalam skala ringan. Walapun saat ini perbaikan terhadap dua bangunan penting itu tengah dikerjakan.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
“Ada kerusakan tapi tidak struktur bangunan ya. Hanya pembenahan pembenahan ringan, bukan struktur. Persisnya belum tahu bagian apa. Kalau di rumah dinas hanya list gypsum yang jatuh. [Temboknya?] tidak retak,” kata Bergas kepada Esposin, Senin (8/7/2024) petang.
Berdasarkan data BPBD Jawa Tengah, ada sebanyak 66 bangunan yang rusak akibat gempa bumi. Perinciannya, lima rumah rusak berat, 31 rumah rusak sedang, 30 rumah rusak ringan.
Tak hanya itu, ada juga 22 fasilitas umum yang terdampak kerusakan, meliputi dua tempat ibadah, 13 sekolah, enam kantor dan satu pasar tradisional.
Adapun imbas 66 bangunan dan 22 fasilitas umum rusak itu, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya. Sebab, rumah warga tersebut rusak berat, sedang dan ringan.
“Ada warga mengungsi karena ada rumah rusak berat. Mestinya kalau rusak berat kan enggak bisa ditempati. Maka ngungsi ke rumah kerabatnya. Mengungsinya juga enggak jauh-jauh, cuma di depan [rumah]," imbuhnya.
Lebih lanjut, menangani rumah warga yang rusak berat, BPBD Jateng bersama BPBD Batang sedang berkoordinasi. Bahkan, Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperakim) Jateng sedang dilibatkan untuk melakukan asesmen tingkat kerusakannya.
“Tapi ini masih dilakukan asesmen, kami juga menurunkan Disperkim Jateng untuk penilaian kerusakan. Statusnya masih didata," tegas Begas.
Bergas juga memastikan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,6 itu tidak berdampak pada Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang.
"KITB dan PLTU aman, bahkan tidak terdampak," kata Bergas.