regional
Langganan

Dituding Jadi Pemicu Kecelakaan, Patung Otak Dibakar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Kurniyanto Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Senin, 2 September 2013 - 19:53 WIB

ESPOS.ID - bekas-bekas patung yang dikabar orang tak dikenal, Senin (2/9/2013).

bekas-bekas patung yang dikabar orang tak dikenal, Senin (2/9/2013).

Harian Jogja.com, SLEMAN—Lantaran dituding menjadi biang terjadinya kecelakaan lalu lintas, patung karya Tri Suharyanto berjudul Kemana Otak Kita,  dibakar orang tidak dikenal, Sabtu (31/8/2013).

Advertisement

Saat kejadian, karya seni berwujud otak manusia itu tengah dipajang di halaman area ketoprak tobong Kelana Bhakti Budaya di Dusun Bulong Bayen, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan.

Menurut seorang warga Bulong Bayen, Madi, 45, pembakaran dilakukan karena patung itu dinilai menjadi menyebabkan terjadinya sejumlah kecelakaan lalu lintas di dekat lokasi patung.

“Ada tiga kejadian kecelakaan, bahkan salah satu korban kecelakaan tewas,” katanya kepada Harian Jogja.com, Senin (2/9/2013).

Advertisement

Madi tidak tahu pasti bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi namun warga setempat mempercayai kalau patung itu memberikan pengaruh buruk. Bahkan tidak sedikit yang mengaitkan patung itu dengan hal mistis. “Apalagi bentuknya otak, jadi kesannya menyeramkan,” tuturnya.

Berdasar informasi, patung itu sempat dipamerkan dalam pameran seni rupa bertajuk Panen Terakhir di area persawahan Dusun Jeblog, Desa Tirnonimolo, Kecamatan Kasihan, Bantul, akhir tahun lalu.

Keberadaan patung di halaman Ketoprak Tobong Kelana Bhakti Budaya bermula pada awal Agustus 2013 saat pengelola ketoprak tobong, Risang Yuwono, meminjam patung itu dengan tujuan untuk pemotretan. Namun sebelum pemotretan terlaksana, patung itu telah dibakar orang tak dikenal.

Advertisement

Tri Suharyanto, pembuat karya patung mengakui kalau sebelum pembakaran terjadi sempat didatangi oleh sejumlah pemain tobong yang memintanya mengambil patung. Namun dia tidak bisa mengambil segara patung itu karena tak memiliki tempat untuk menyimpan di rumahnya.

Tri menduga kecelakaan bukan disebabkan karena hal mistis, namun karena pengguna jalan kurang hati-hati saat melintas di depan patung itu. “Bisa saja karena heran melihat karya itu, si pengendara tidak melihat kanan kiri dan belakang sehingga terjadi kecelakaan,” bebernya.

Advertisement
Yudi Kusdiyanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif