regional
Langganan

Dinas Peternakan Gunungkidul Beli 18 Mesin Pakan Ternak Alternatif - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Ujang Hasanudin Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Sabtu, 28 September 2013 - 07:45 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Harianregional.com, GUNUNGKIDUL-Menanggapi keluhan para peternak sapi Gunungkidul yang mengalami krisis pakan hijau ditengah musim kekeringan, Dinas Peternakan Gunungkidul akan membeli 18 buah mesin penggiling pakan ternak alternatif.

Kepala Dinas Peternakan Gunungkidul Krisna Berlian mengatakan, 18 mesin penggiling pakan ternak alternatif sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan, beberapa waktu lalu.

Advertisement

“Anggaran pengadaan mesin pakan ternak sudah disetujui kita masih menunggu pencairannya dari DPPKAD [Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah],” kata dia, Jumat (27/9/2013).

Menurut Krisna, pengadaan mesin penggiling pakan ternak alternatif tersebut nantinya akan dibagikan melalui kelompok ternak di masing-masing kecamatan. “Tapi prioritas utama ke wilayah rawan pakan ternak,” ucap Krisna.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan, Gunungkidul merupakan sentra ternak sapi di DIY. Ironisnya setiap kali memasuki musim kemarau peternak Gunungkidul kerap mendatangkan pakan dari luar daerah seperti Bantul, Jogja dan Sleman.

Advertisement

Persoalan tersebut, kata Immawan, harus segera diatasi secepatnya, “Persoalan pakan menjadi kebutuhan masyarakat dan mendesak,” katanya.

Sebelumnya diberitakan Harianregional.com, sejumlah peternak sapi mengeluh karena kekurangan pakan ternak hijau. Seperti dialami kelompok ternak sapi 'Andini Mulyo’ di Desa Bleberan, Kecamatan Playen. Pakan hijau di wilayahn sudah menipis.

“Beberapa peternak sudah mulai membeli pakan dari Bantul dan Sleman,” kata ketua kelompok ternak Andini Mulyo Sugiyarto.

Advertisement

Untuk diketahui, mesin penggiling pakan ternak alternatif ini mampu mengubah dedaunan kering dan berbagai sampah rumah tangga pun bisa menjadi pakan setelah digiling dan difermentasi selama 2x24 jam dalam tong.

Advertisement
Maya Herawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif