Kanalsemarang.com, SEMARANG - Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) tidak senada dalam menyikapi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
"Kami memang mendengar seruan dari Organda terkait aksi mogok nasional pada hari ini, pada dasarnya kami menghargai sikap tersebut tetapi ini kan kaitannya dengan penghasilan masyarakat salah satunya pengemudi kendaraan umum," ujar Pimpinan Cabang Bluebird Semarang Nurwijaya seperti dikutip Antara, Rabu (19/11/2014).
Menurutnya, jika pengemudi armada bluebird tidak beroperasi maka mereka akan kehilangan penghasilan sebesar Rp150.000/hari sehingga aksi mogok tersebut bisa berakibat buruk pada pemasukan si pengemudi.
"Kami dari pihak manajemen sebetulnya tidak melarang jika ada pengemudi yang ingin ikut aksi mogok nasional tersebut, tetapi kami berupaya mengarahkan agar mereka tetap beroperasi," jelasnya.
Mengenai tarif, Nurwijaya mengatakan hingga saat ini belum melakukan penyesuaian tarif sebagai dampak dari kenaikan harga BBM subsidi.
"Untuk penyesuaian tarif ini kami menunggu instruksi kantor pusat, berapa besarannya yang pasti tidak menimbulkan kerugian karena dalam hal ini bukan hanya harga BBM yang naik tetapi juga harga sparepart dan oli. Untuk ongkos perawatan armada pasti juga mengalami kenaikan," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Antara di sejumlah jalan raya di Semarang pada hari ini, sejumlah angkutan umum tetap beroperasi seperti biasa di antaranya bus kota, angkutan kecil, dan taksi.
Sebelumnya, hasil Musyawarah Kerja Nasional DPP Organda 2014 di Semarang memutuskan seluruh anggota Organda akan berhenti beroperasi terhitung sejak Rabu (19/11) pukul 00.00.