by Adhik Kurniawan - Espos.id Jateng - Rabu, 2 Oktober 2024 - 18:01 WIB
ESPOS.ID - Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Kadiv Sosdiklih dan Parmas) KPU Jateng, Akmaliyah.
Esposin, SEMARANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah (Jateng) telah menentukan lokasi dan tanggal debat terbuka antarpasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen alias Gus Yasin di Pilgub 2024. Meski telah menentukan lokasi dan tanggal, panelis dalam debat masih belum ditentukan.
Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Kadiv Sosdiklih dan Parmas) KPU Jateng, Akmaliyah, mengatakan jadwal debat Pilgub sebanyak tiga bakal berlangsung di Kota Semarang. Pihaknya juga menggandeng media elektronik untuk menyiarkan proses debat terbuka.
“Iya, disiarkan oleh televisi swasta dan Youtube KPU Jateng. Tempatnya semua di Semarang, tetapi gedungnya belum ditentukan, masih survei dulu,” kata Akmaliyah kepada Esposin, Rabu (2/10/2024).
Adapun jawal pelaksanaanya, terang Akmalia, debat terbuka pertama digelar pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Kemudian debat terbuka kedua pada Minggu, 10 November 2024.
“Debat terbuka ketiga atau terakhir digelar Rabu, 20 November 2024,” terangnya.
Sedangkan untuk panelis maupun materi debat, Akmalia mengaku masih dalam pembahasan. Sebab saat ini, masih pasa tahap tim perumus untuk mengkonsep debat paslon Pilgub Jateng 2024.
“Panelis belum, baru tim perumus dulu untuk mengkonsep debat dan lain-lainya. Dan tim perumus ini ada lima orang dari unsur profesional dan akademisi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Jateng, Handi Tri Ujiono, menilai bahwasanya debat terbuka merupakan momen penting bagi pasangan calon untuk menyampaikan visi, misi dan program kerja serta meyakinkan pemilih. Masyarakat juga dapat menjadikan ajang debat sebagai preferensi dalam menentukan pilihan calon gubernur dan wakil gubernur.
“Tentu kami berharap untuk seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih, dapat mengikuti debat baik langsung atau mungkin melalui televisi penyiaran dan media sosial [medsos]. Ini menjadi bagian untuk menimbang-nimbang, menentukan pilihan, visi, misi dan program yang disampaikan dalam debat,” kata Handi.