by Adhik Kurniawan - Espos.id Jateng - Jumat, 26 Juli 2024 - 10:58 WIB
Esposin, SEMARANG – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada sebanyak 17.632 jiwa penghuni panti anak di wilayahnya per akhir Juni 2024.
Oleh karena itu, pihaknya membutuhkan peningkatan sarana dan prasarana (sarpras) layak untuk menunjang kebutuhan para penghuni panti.
Berdasarkan data Dinsos Jateng, total 17.632 jiwa itu tersebar di 14 panti milik pemerintah dan 593 panti lembaga kesejahteraan Sosial (LKS).
Perinciannya, ada 14 panti pemerintah berisikan total 1.100 anak dan 593 panti swasta berpenghuni sebanyak 16.532 anak.
Perinciannya, ada 14 panti pemerintah berisikan total 1.100 anak dan 593 panti swasta berpenghuni sebanyak 16.532 anak.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Jateng, Isriadi Widodo, mengatakan di 14 panti dibawah kewenangannya paling banyak diisi oleh anak terlantar.
Anak terlantar itu mencapai 920 jiwa dan tersebar di 11 panti, disusul 159 anak putus sekolah di 2 panti dan 10 balita terlantar di satu panti.
Adapun sejauh ini, kebutuhan pendidikan dan kesehatan anak panti sudah terjamin. Namun, dukungan penganggaran untuk memperbaiki sarpras agar panti layak anak perlu untuk diperjuangkan.
“Yang kita butuhkan sekarang sarprasnya panti itu sendiri. Kalau itu tidak ada perhatian dari penganggaran itu kan sarpras semakin rusak dan menjadi tidak layak untuk mereka,” ujarnya.
Istriadi pun mencontohkan, seperti kebutuhan pengasuh untuk anak hingga tempat bermain yang representatif.
Kemudian untuk panti swasta juga membutuhkan penganggaran perbantuan dari pemerintah yang hingga kini masih terus diperjuangkannya.
“Seperti panti anak mereka butuh tempat yang luas, karena sekerang pantinya sempit-sempit. Terus yang dikelola oleh swasta yang kita bantu subsidi baru 1.700 (anak), artinya belum semua dibantu pemerintah,” tutupnya.