by Yesaya Wisnu - Espos.id Jateng - Selasa, 18 Mei 2021 - 19:29 WIB
Esposin, SEMARANG -- Lumpia Semarang memang sudah menjadi kuliner ikonik di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah. Makanan ini terdiri dari kulit lumpia yang berisi isian berupa campuran bamboo shoot atau rebung dan daging udang cincang.
Buat lidah orang Indonesia, Lumpia Semarang bukan hal yang asing lagi tapi bagaimana lidah orang asing merasakan Lumpia Semarang yang legendaris ini? Esposin memantau kanal Youtube milik seorang warga negara Jerman yang sedang berada di Semarang untuk mengulas Lumpia Semarang ini.
Video yang diunggah di kanal Youtubenya, BuleKulineran, ini telah berhasil menarik 8.000 lebih penonton di Youtube. Dalam video ini, pemilik kanal Youtube bernama Eike Baehre ini mengulas Lumpia Semarang dengan Bahasa Indonesia yang sudah cukup lancar.
Baca Juga : Wisata Kedungombo Dibuka Lagi, Terapkan Prokes Ketat
Baca Juga : Wisata Kedungombo Dibuka Lagi, Terapkan Prokes Ketat
Eike menjajal Lumpia Semarang itu tepat di pusat produksinya di Semarang, yaitu di Gang Lombok. Dia juga menjelaskan bahwa Lumpia Semarang ini adalah makanan hasil asimilasi budaya Tiong Hoa dan warga lokal Semarang.
Sambil menikmati lumpia yang dia makan, dia juga menjelaskan isian dari lumpia, yaitu telur, rebung dan juga daging udang cincang. Namun ekspresinya berubah saat menjajal saus lumpia yang kental seperti lem perekat. Saat mencoba sausnya, seakan rasanya seperti kurang familiar di lidahnya.
Baca Juga : Sempat Dilanda Kebakaran, Kelenteng Sam Poo Kong Tetap Buka
Ekspresinya kembali berubah saat dirinya menjajal saus manis yang kental itu dengan lumpia. Dia berkata kalau rasanya sangat sesuai jika dimakan bersamaan dengan lumpia.
“Kalau hanya makan sausnya, rasanya membosankan tapi kalau makan sama lumpia, rasanya jadi enak.” jelas Eike yang sudah 3,5 tahun tinggal di Indonesia itu. Dia juga merekomendasikan siapaun yang berkunjung ke Semarang harus mencoba Lumpia Semarang ini.
Dia memberikan nilai 9 dari total nilai 10 untuk Lumpia Semarang ini. Marina mengaku sangat menikmati lumpia ini dan hampir bisa menghabiskan 1 lumpia. Sedangkan Devan, turis asal Inggris, memberi nilai 6,5. Dia merasa kurang familiar dengan rasa yang ada di lumpia.
Baca Juga : Bagi-Bagi Kupat Jembut di Tradisi Syawalan Khas Semarang
Marina juga mengatakan kalau lumpia ini dimasak dengan minyak kelapa akan lebih enak dan sehat. Sementara itu teman-teman Devan dan Marina yang lain keberatan untuk mencicipi karena mereka adalah vegan. Namun Veronica, yang juga teman Marina dan Devan asal Belarusia memberi nilai 10 berdasarkan aroma yang dia cium dari lumpia.