regional
Langganan

Bukit Bego Patung Semar, Saksi Bisu Kecelakaan Bus Maut di Bantul

by Sunartono Chelin Indra Sushmita  - Espos.id Jogja  -  Kamis, 10 Februari 2022 - 12:42 WIB

ESPOS.ID - Bukit Bego di Bantul, DIY. (Instagram/@wisataistimewa)

Esposin, BANTUL – Jalur Bukit Bego menjadi lokasi kecelakaan bus berujung maut di Bantul, DIY, Minggu (6/2/2022). Kecelakaan terjadi diduga akibat rem blong hingga akhirnya bus menghantam bukit tepat di samping patung Semar yang menjadi ikon.

Selama beberapa tahun terakhir, nama bukit ini cukup familiar bagi masyarakat. Dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (10/2/2022), awalnya bukit ini disebut dengan nama Bukit Kedung Buweng. Sebab lokasinya berada di ujung timur Dusun Kedung Buweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul.

Advertisement

Dalam perkembangannya, bukit ini disebut sebagai Bukit Bego. Nama ini diambil dari alat berat eskavator yang biasa disebut bego. Sebab, selama ini kawasan perbukitan itu ditambang untuk diambil materialnya sebagai tanah urug.

Baca juga: Bus Maut Tabrak Tebing di Bukit Bego Bantul Tak Layak Jalan?

Menurut berbagai sumber, perbukitan Bego ini dahulunya justru lebih tinggi dari yang saat ini ada. Aktivitas penambangan membuatnya ketinggiannya berkurang. Seiring berjalannya waktu masyarakat mengenalnya dengan Bukit Bego. Sebuah patung Semar berukuran cukup besar terpasang di puncak bukit ini dengan diberikan identitas bertuliskan Bukit Bego.

Advertisement

Bukit ini biasa dikunjungi wisatawan karena menyajikan pemandangan yang menarik. Mulai dari pantai selatan, perkotaan Bantul dan Jogja yang bisa dilihat dari tempat tersebut.

Baca juga: Bukit Bego, Jalur Maut Lokasi Kecelakaan Bus di Bantul

Tempat itu juga biasa dijajal para pesepeda untuk menjajal tanjakan yang menantang dan berliku. Jalur perbukitan ini merupakan jalan utama bagi wisatawan yang ingin menuju ke sejumlah objek wisata di Dlingo.

Advertisement

Akan tetapi para pengendara wajib berhati-hati, karena jalur perbukitan ini sangatlah ekstrem. Jalan utama di Bukit Bego termasuk titik yang rawan kecelakaan. Sebab, topografi di sepanjang jalan itu adalah turunan dan tanjakan berkelok. Apalagi di sisi lain bukit berupa jurang.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif