regional
Langganan

BMKG Minta Warga Pansela Jawa Bangun Rumah Tahan Gempa dari Beton Bertulang - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Adhik Kurniawan  - Espos.id Jateng  -  Kamis, 22 Agustus 2024 - 23:40 WIB

ESPOS.ID - Megathrust RI (Bisnis/esdm.go.id)

Esposin, SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta warga pesisir pantai selatan (Pansela) Jawa Tengah (Jateng) untuk merancang bangunan rumahnya dengan memasang pondasi beton bertulang.

Sebab, konsep bangunan yang terdiri dari beton bertulang memiliki ketahanan yang stabil terhadap guncangan gempa bumi.

Advertisement

Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo, menyampaikan pembuatan rumah atau bangunan tahan gempa perlu dikerjakan lebih cermat.

Karena selain membuat struktur bangunan yang lebih kuat, yang harus diperhatikan juga mengenai kekuatan struktur tanah dan lingkungan sekitar.

Advertisement

Karena selain membuat struktur bangunan yang lebih kuat, yang harus diperhatikan juga mengenai kekuatan struktur tanah dan lingkungan sekitar.

Oleh karena itu, Heri mengungkapkan struktur bangunan yang dilapisi beton bertulang cenderung lebih kokoh dan tahan terhadap guncangan gempa bumi.

“Dan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari gempa megathrust, ada baiknya masyarakat membuat bangunan tahan gempa. Nah, karena struktur bangunan tahan gempa ini relatif mahal biayanya, maka pencegahannya bisa dimulai dari pembuatan beton bertulang sebagai pondasi bangunan rumah,” ungkap Heri kepada Esposin, Kamis (22/8/2024).

Advertisement

Maka, soal banyaknya rumah-rumah warga yang sering dirancang dari batu bata ringan atau hebel maupun bata merah, ia mengemukakan justru rawan ambruk bila hanya disusun bertumpuk tanpa dilapisi beton.

“Kalau hanya disusun bertumpuk saja ada potensi ambrol ketika terjadi guncangan. Maka penting untuk memperhatikan struktur beton bertulang,” terangnya.

Kemudian yang perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah (Pemda) adalah pembuatan jalur evakuasi di area yang masuk zona rawan gempa bumi dan tsunami.

Advertisement

“Tetapi kami meminta masyarakat tetap tenang, jangan panik karena kami tidak bisa memprediksi kapan waktunya gempa megathrust terjadi di pesisir selatan,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, BMKG memetakan ada tiga segmen gempa megathrust berkekuatan 8 magnitudo yang berpotensi mengguncang pesisir pantai selatan (Pansela) Jawa Tengah (Jateng).

Bahkan, sumber dari Pusgen 2017 menyebut bila segmen tersebut panjangnya sekitar 280 km dengan pergerakan 7 cm/tahun.

Advertisement

Advertisement
Mariyana Ricky P.D - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif