Esposin, SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memetakan ada tiga segmen gempa megathrust berkekuatan 8 magnitudo yang berpotensi mengguncang pesisir pantai selatan (Pansela) Jawa Tengah (Jateng).
Bahkan, sumber dari Pusgen 2017 menyebut bila segmen tersebut panjangnya sekitar 280 km dengan pergerakan 7 cm/tahun.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo, mengatakan tiga pemetaanya itu berada di zona megathrust Selat Sunda Banten, East Central Java dan West Java. Sehingga, Jawa Tengah menjadi satu dari tiga daerah yang berisiko tinggi mengalami gempa megathrust.
“Wilayah Indonesia sangat rawan gempa bumi dan tsunami. Sumber gempa di Indonesia sangat banyak, yaitu zona sumber gempa Megathrust sebanyak 13 segmen dan zona sumber gempa sesar aktif sebanyak 295. Tetapi hanya ada tiga segmen [gempa megathrust] yang berpotensi di Jawa Tengah. Bahkan sumber dari Pusgen 2017, panjangnya sekitar 280 km dengan pergerakan 7 cm/tahun,” terang Heri kepada Esposin, Rabu (21/8/2024).
Oleh karena itu, lanjur Heri, gempa megathrust di Jawa Tengah berpotensi ada di pantai selatan. Sebab, di sana ada di titik sumber gempa dan juga area pertemuan lempeng zona subduksi tersebut.
Lebih lanjut, gempa megathrust juga memiliki resiko kerusakan bangunan yang cukup besar. Gempa dengan kekuatan 6,0 magnitudo misalnya, dirasakan dengan benda berjatuhan, dinding bangunan retak, orang-orang kaget, atap rumah dan cerobong asap yang bergoyang-goyang.
Kemudian Heri mencontohkan gempa berkekuatan 7,0 magnitudo dirasakan dengan orang-orang keluar rumah menjauhi bangunan rusak, benda berjatuhan.
Lalu gempa berkekuatan 8 magnitudo dirasakan dengan radius 7 MMI yang mana cerobong asap terlepas, bangunan terhempas dari pondasinya dan orang berlarian menyelamatkan diri.
Akan tetapi, Heri menyarankan kepada masyarakat Pansela maupun wilayah lainnya agar senantiasa tetap tenang atau tidak panik. Karena potensi gempa megathrust tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
“Kami harapkan dan mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak perlu khawatir berlebihan. Karena kapan waktunya terjadi itu kita tidak pernah bisa memprediksinya. Jadi sebaiknya tetap beraktifitas seperti biasa sambil waspada,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, empat wilayah di Pantai Selatan (Pansela) Jawa Tengah (Jateng) rawan terkena gempa bumi megathrust.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, yang rawan gemba bumi megatrust berada di Kabupaten Purworejo, Wonogiri, Cilacap, dan Kebumen.
“Ini tentunya bukan jadi berita yang membuat masyarakat trauma dan takut, tapi sebenarnya jadi waspada. Memang ada potensi di situ [Pansela], yang kita semua harus tahu, menyadari, sehingga dengan kondisi ancaman itu kita bisa lebih wadpada,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Jateng, Muhammad Chomsul.