regional
Langganan

Bertambah, Korban Meninggal Akibat Banjir di Tembalang Semarang Jadi 2 Orang - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Newswire  - Espos.id Jateng  -  Jumat, 6 Januari 2023 - 22:56 WIB

ESPOS.ID - Tangkapan layar video banjir yang melanda kawasan Dinar Indah, Meteseh, Semarang, Jumat (6/1/2022). (Instagram @exploresemarang)

Esposin, SEMARANG -- Korban meninggal dunia akibat banjir yang melanda kawasan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (6/1/2023) sore, bertambah menjadi dua orang.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menyebutkan korban meninggal dunia akibat banjir di Tembalang itu masing-masing merupakan warga Meteseh dan Rowosari. "Total dua yang meninggal dunia akibat banjir," ujar Irwan, Jumat petang.

Advertisement

Dengan demikian, sepanjang hari Jumat ini ada tiga orang di Semarang yang meninggal dunia akibat bencana alam yang disebabkan cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi. Ketiga korban itu dua di antaranya meninggal akibat banjir, sedangkan satu orang lagi meninggal dunia akibat bencana longsor.

Bencana longsor itu terjadi paada Jumat sore di kawasan Perumahan P4A, Pudakpayung, Banyumanik, Kota Semarang. Longsor terjadi pada tebing setinggi 25 meter yang runtuh saat hujan deras dan mengenai rumah warga.

Pemilik rumah tersebut atas nama Ari Wibowo, 37, dilaporkan meninggal dunia setelah tertimpa tembok dan material longsor.

Advertisement

Sedangkan korban banjir salah satunya berada di wilayah Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Korban meninggal dunia itu diduga terkunci di dalam rumah saat banjir sehingga tidak bisa dievakuasi warga.

Sedangkan, satu korban meninggal lainnya akibat banjir hingga kini belum diketahui identitasnya. Meski demikian, informasi yang beredar warga yang meninggal dunia itu berasal dari wilayah Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, menyebut banjir yang melanda Perumahan Dinar Indah, Tembalang, diakibatkan oleh tanggul Sungai Babon sepanjang 20 meter yang jebol. Menurut dia, proses penambalan sementara tanggul yang jebol dilakukan seiring dengan surutnya banjir.

 
Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif