by Joko Nugroho Jibi Harian Jogja - Espos.id Regional - Kamis, 21 Februari 2013 - 17:50 WIB
SLEMAN-Bahasa Jawa akan menjadi mulok (muatan lokal) yang wajib diajarkan di sekolah-sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Meskipun hanya dua jam pelajaran, namun jumlah jam ini dinilai cukup.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Sleman, Arif Haryono menilai jumlah jam untuk bahasa Jawa memang masih kurang. Untuk mengatasinya, sekolah berhak menambahkan dalam praktek sehari-hari. Seperti setiap hari Rabu wajib berbicara dengan bahasa Jawa halus.
“Untuk teori sepertinya satu jam pelajaran itu sudah mencukupi. Namun, agar bisa memahami dan mengerti, hal tersebut bisa dilakukan sebagai pemicu," kata Arif di Pemkab Sleman, (21/2/2013).
Dia menambahkan, bahasa Jawa nantinya akan dimasukkan dalam ujian sekolah. Langkah ini diharapkan membuat siswa semakin terpacu untuk mempelajari lebih mendalam.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Baskara Aji pernah mengungkapkan jika dalam kurikulum 2013 tidak disebutkan adanya mata pelajaran khusus bahasa daerah. Di sana mengatur bahasa daerah terintegrasi dengan seni budaya. Namun, Aji menandaskan prinsip kurikulum 2013 oleh Kemendikbud adalah kurikulum minimal. Daerah dimungkinkan menambah kurikulum tersebut sesuai dengan potensinya.