by Chelin Indra Sushmita - Espos.id Jateng - Minggu, 27 Februari 2022 - 10:34 WIB
Esposin, TEGAL — Kota/Kabupaten Tegal di Provinsi Jawa Tengah mendapat julukan sebagai Jepangnya Indonesia. Hal ini tidak lepas dari riwayat sejarah terkait asal usul Tegal yang panjang.
Dikutip dari buku Asal-Usul Kota-Kota di Indonesia Tempo Doeloe, Minggu (27/2/2022), konon asal usul Tegal berawal dari Desa Teteguall yang kala itu masuk wilayah Kabupaten Pemalang. Nama desa ini diberikan oleh pelaut Portugis, Tome Pires, yang singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500-an. Teteguall konon berarti tanah subur yang menghasilkan aneka tanaman pertanian.
Sementara itu sumber lain sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemkab Tegal menyebutkn sejarah tlatah Kabupaten Tegal tak dapat diepaskan dari ketokohan Ki Gede Sebayu. Namanya dikaitkan dengan trah Majapahit, karena sang ayah Ki Gede Tepus Rumput ( kelak bernama Pangeran Onje) ialah keturunan Batara Katong Adipati Ponorogo yang masih punya kaitan dengan keturunan dinasti Majapahit (Sugeng Priyadi, 2002).
Baca juga: 3 Alasan Tegal Dijuluki Jepangnya Indonesia
Baca juga: 3 Alasan Tegal Dijuluki Jepangnya Indonesia
Kesaksian ini diperkuat denga ditemukannya artefak kuno dan candi di Pedagangan. Ditambah tlatah Tegal kerapkali dikaitkan dengan kerajaan Pajang dan Mataram Islam yang cenderung kekuasaan dengan basis pada agraris ( De Graaf, 1986).
Sejarah mencatat Ki Gede Sebayu berperan besar terhadap asal usul dan eksistensi Tegal. Dia adalah bangsawan keturunan Majapahit yang melakukan perjalanan ke barat sampai di tepi Sungai Gung.
Ki Gede Sebayu bergabung dengan prajurit Mataram bersama dengan Pangeran Benowo untuk Menyingkirkan Aryo Pagiri, pemimpin Kerajaan Pajang di masa perang antara Kerajaan Jipang dan Pajang. Setelah perang usai , Ki Gede Sebayu berniat untuk melakukan pengembaraan meninggalkan Tanah Mataram menuju arah barat.
Ki Gede Sebayu berjalan ke arah barat bersama dengan para pengikutnya. Sesampainya di tepi Sungai Gung , rombongan bertemu dengan warga pesisir dan rombongan menemui Ki Gede Wonokusuma yang menjadi tokoh di daerah tersebut. Ki Gede Sebayu kemudian menceritakan sejarah keluarga yang merupakan keturunan bangsawan dari Syech Sekar Delima .
Ternyata Ki Gede Wonokusuma merupakan keturunan yang sama dengan Ki Gede Sebayu, lalu dengan ijin Ki Gede Wonokusuma , Ki Gede Sebayu mulai membangun daerah tersebut.
Baca juga: Tegal Dijuluki Jepangnya Indonesia, Ini Sebabnya
Banyak pembangunan di tepi Sungai Gung yang dilakukan oleh Ki Gede Sebayu. Mulai dari perluasan lahan untuk bercocok tanam dan pembangunan saluran irigasi. Daerah yang sebagian besar merupakan sawah tersebut kemudian dinamakan Tegal.
Sementara itu , setelah perang saudara yang panjang mulai dingin , Pangeran Benowo diangkat menjadi raja Pajang. Dia membutuhkan saudaranya yaitu Ki Gede Sebayu untuk menjadi patih. Dia pun mengirim sebuah utusan untuk mencari adiknya.
Baca juga: Danau Beko, Wisata Bekas Tambang di Tegal yang Aduhai
Para prajurit itu menemukan Ki Gede Sebayu di Desa Tetegualli. Namun beliau menolak permintaan Pangeran Benowo karena tidak mungkin meninggalkan penduduk Tetegualli. Karena alasan tersebut Pangeran Benowo melantik Ki Gede Sebayu menjadi juru demang atau sesepuh Desa Teteguali.
Pelantikan tersebut diberikan pada malam Jumat Kliwon, 15 Sapar Tahun 988 Hijriah atau 12 April 1580 Masehi. Pengangkatan Ki Gede Sebayu menjadi pemimpin pertama Tegal dilaksanakan pada perayaan tradisional setelah menikmati hasil panen padi dan hasil pertanian lainnya.