by Abdul Hamid Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 13 Juni 2016 - 00:20 WIB
Harianregional.com, SLEMAN- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sleman terus menekan angke kebocoran air.
Direktur PDAM Sleman Dwi Nurwata mengakui terjadinya kemacetan distribusi air bersih. Menanggapi sejumlah aduan pelanggan terkait macetnya suplai air, Dwi mengakuinya. Dia menyontohkan, di PDAM Sleman unit Kramen Sidoadung Godean, suplai air sempat terganggu karena ada kerusakan jaringan pipa.
"Setelah kami telusuri, pipa dengan diameter empat inci pecah karena kami lakukan pergantian tekanan pompa. Sudah kami ganti dengan pipa diameter enam inchi. Saat ini sudah normal," terang dia, Jumat (10/6/2016).
Dwi menegaskan, PDAM terus berupaya semaksimal mungkin agar aliran air untuk kebutuhan seluruh pelanggan tidak mengalami gangguan. Termasuk menekan tingkat kebocoran air dengan zona sistem (distrik meteran). Dengan sistem tersebut, dia menargetkan penurunan kebocoran hingga 25%.
"Deteksi dini kebocoran air terus dilakukan. Tahun lalu kebocoran air mencapai 37 persen dari produksi 310 liter per detik. Tidak mudah menekan kebocoran air karena perlu langkah lebih spesifik," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah pelanggan di wilayah Godean mengeluh karena pasokan air PDAM selama Ramadan menurun. Adam, misalnya, warga Kramen, Sidoagung mengeluhkan sejak awal Ramadan aliran air mati.
"Setiap malam seperti ada jam malam, mulai dari jam 21.00 sampai jam 03.30 WIB. Ini sangat mengganggu. Sebagai pelanggan kami sudah melaksanakan kewajiban kami," kesalnya.