by I Ketut Sawitra Mustika Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Minggu, 16 April 2017 - 00:20 WIB
Agenda Jogja kali ini untuk diaspora keturunan Jawa
Harianregional.com, JOGJA — Pemotongan tumpeng dan doa bersama digelar untuk menandai dimulainya rangkaian kegiatan Javanese Diaspora Event [JDE] III, Jumat (14/4/2017). Javanese Diaspora Event [JDE] III digelar untuk memfasilitasi warga keturunan Jawa yang tersebar diberbagai negara dan wilayah agar bisa saling bertemu dan melepas rindu dengan kampung halaman.
Ketua Panitia JDE III, Indrata Kusuma Prijadi, mengatakan para peserta yang akan hadir berasal dari berbagai negara dan wilayah seperti Kaledonia Baru, Belanda, Suriname, Meksiko, Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, Hongkong, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas antusiasme dari warga keturunan jawa yang rela mengeluarkan biaya sendiri, mulai dari tiket hingga penginapan untuk berkumpul dan bersilahturahmi di Jogja.
“Ini merupakan momen yang langka, terlebih jika menengok sejarah masa lalu dari para leluhur mereka yang merupakan orang dari tanah Jawa dan kini menyebar ke penjuru dunia sebagai warga negara yang sah. Namun, mereka masih merasakan, melestarikan, dan merindukan akar budaya leluhur mereka,” terang Indrata pada acara potong tumpeng yang digelar di Museum Benteng Vredeburg.
Lebih lanjut Indrata mengatakan acara JDE III bisa dijadikan momentum bagi masyarakat untuk mengetahui bagaimana penyebaran orang jawa dan keturunannya hingga ke berbagai negara. Untuk tema ini, imbuhnya, akan dibahas khusus dalam kegiatan sarasehan dengan tema “Wong Jawa, Mbiyen, Saiki lan Mbesuke”.
Menurut Indrata, para diaspora Jawa ini sangat spesial karena sangat memegang teguh tradisi dan budaya yang dibawa oleh leluhurnya. Mereka, tambahnya, bisa berbahasa Jawa, meskipun Bahasa Ngoko, “Event ini terbilang berbeda, karena bahasa resminya adalah bahasa Jawa Ngoko dan Bahasa Inggris. Jadi bukan Bahasa Indonesia.”
JDE III sendiri akan dilaksanakan pada 17-23 April 2017 di Museum Benteng Vredeburg. Ada 19 kegiatan yang rencananya akan diselenggarakan untuk menyemarakkan acara seperti Bazzar, Pameran karya seni dari diaspora Jawa, kompetisi Stand Up Comedy, workshop batik, demo masak, pemutaran film dokumenter, bedah buku dan lain sebagainya.
Menurut Indrata, JDE III tidak hanya diperuntukkan untuk warga keturunan Jawa yang tersebar ke berbagai penjuru dunia, acara ini juga bersifat terbuka untuk masyarakat umum. Karena itulah pihaknya mengundang masyarakat untuk memeriahkan acara yang pertama kali digelar pada 2014 lalu ini.
Sementara itu, Kanjeng Pangeran Wironegoro dalam sambutannya mengatakan JDE III adalah acara reuni warga Jawa dari seluruh dunia untuk melepas rindu dengan kampung halaman. Ia mengatakan hal ini
sangat menarik, karena bagaimana sebuah budaya bisa menjadi perekat bagi banyak orang yang tinggal secara terpisah.
Dalam penutup sambutannya, menantu dari Sri Sultan Hamengku Buwono ini
mengajak berbagai pihak untuk turut serta berkolaborasi untuk menyukseskan acara, “Supaya Jogja bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi para diaspora.”