by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Rabu, 27 Februari 2013 - 17:45 WIB
Kepala Bidang Drainase dan Pengairan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Jogja Aki Lukman Nor Hakim mengatakan, dari 6.414 meter drainase yang rusak berat sebagian memicu kerusakan jalan dan trotoar di atasnya.
“Jalan rawan ambles akibat keruaskan drainase tersebut,” jelas Aki di kantornya, Rabu (27/2).
Dia menyontohkan, ruas jalan yang cukup rawan mengalami kerusakan akibat kerusakan drainase berada di jalan Babaran dan jalan Kenari. Bahkan, sambungnya, ruas jalan Babaran yang rawan rusak tersebut lebih dari satu kilometer. “Panjangnya mencapai 1.425 meter kalau dihitung dari simpang Sungai Manunggal hingga Jalan Ki Penjawi,” urai Aki.
Adapun untuk ruas Jalan Kenari, lanjutnya, bila dihitung dari simpang Stadion Mandala Krida hingga Jalan Kusumanegara panjangnya mencapai 1.923 meter. Dinas sendiri, katanya, baru bisa menyelesaikan perbaikan drainase di Jalan Kenari. “Yang sedang diperbaiki di Jalan Kusumanegara dan Babaran. Perbaikan dilakukan dengan konstruksi beton bertulang,” tukasnya.
Aki mengatakan, banyak hal yang menyebabkan kerusakan drainase. Selain faktor usia, meningkatnya volume air yang masuk ke dalam saluran juga menjadi penyebab rusaknya drainase. Sebab lainnya diakibatkan akar pohon dan masyarakat yang membuang air limbahnya ke dalam drainase.
Dia berharap, masyarakat tidak menyambung saluran pembuangan limbah rumah tangganya ke saluran drainase karena hal itu akan merusak kualitas drainase. Selain itu, penyambungan saluran limbah ke drainase juga berpotensi menimbulkan pencemaran lantaran saluran drainase dialirkan ke sungai.