regional
Langganan

20 Orang Ditemukan Menggelandang di Bantul - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Endro Guntoro Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 10 Desember 2013 - 18:12 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi razia pengemis jalanan (JIBI/Dok.solopos)

Harianregional.com, BANTUL – Sebanyak 20 orang gila, gelandangan dan pengemis terjaring operasi penertiban petugas Satpol PP Bantul yang digelar sepekan.

Warga tidak jelas asal usulnya ini langsung digelandang petugas ke dua tempat terpisah yakni RS Grasia dan Pantai Sosial Dinas Sosial DIY di Sewon, Senin (9/12/2013) lalu.

Advertisement

Kepala Seksi Kerjasama Satpol PP Bantul Sunarto mengatakan operasi penertiban akan terus digencarkan sejalan semakin tingginya keberadaan orang gila (orgil) dan gelandangan pengemis (gepeng) di wilayah Kabupaten Bantul.

“Kami akan terus meningkatkan giat operasi ini sebagai bentuk penegakan peraturan daerah menyusul makin tingginya jumlah gepeng dan orgil masuk Bantul dan sangat meresahkan masyarakat,” ujarnya, Selasa (10/12/2013).

Menurut Sunarto operasi penertiban tujuh orang orgil didapatkan di sepanjang jalan Ringroad Selatan di kawasan Bantul yang keberadaannya cukup menganggu masyarakat. Ketujuhnya sering mengamuk membahayakan keselamatan orang lain.

Advertisement

“Kami terpaksa mengamankan ketujuh orgil kemudian mengirim ke rumah sakit jiwa Grasia untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.

Ketujuh orgil ini sudah sulit diajak komunikasi sehingga menyulitkan petugas untuk menghubungi pihak keluarga.

Kepala Bidang Ketertiban Umum Ketentraman Masyarakat (tipumtranmas) Satpol PP Bantul Toto Pramuji Raharjo menembahkan kegiatan operasi gepeng di sepanjang Patalan Jetis kemarin juga berhasil mengamankan 13 orang yang tidak memiliki identitas penduduk dan sering mengamen di sejumlah titik keramaian.

Advertisement

Dalam operasi kali ini petugas Satpol PP juga mengedepankan langkah preventif dengan mengirim 13 gelandangan dan pengemis ke Pantai Sosial DIY di Sewon setelah dilakukan pendataan.

Toto berharap para gepeng ini mendapatkan pelatihan usaha yang efektif hingga upaya penyaluran bakat yang dimiliki agar tidak kembali ke jalan lagi untuk meminta-minta dengan cara setengah memaksa.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif