regional
Langganan

18 Delegasi APO Kunjungi UGM - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Jumat, 11 Oktober 2013 - 07:45 WIB

ESPOS.ID - Logo Universitas Gajah Mada (UGM)

Harianregional.com, SLEMAN—Sebanyak 18 orang delegasi Asian Productivity Organization (APO) berkunjung ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (10/10/2013).

Mereka berasal dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik, seperti Bangladesh, Kamboja, Fiji, Korea, India, Iran, Malaysia, Nepal, Pakistan, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.

Advertisement

Kedatangan delegasi APO tersebut, merupakan rangkaian kegiatan dari Workshop on Raising Productivity in Higher Education bersama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, di Jogja.

Selain untuk bertukar pikiran, kunjungan delegasi APO tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas di masing-masing kementerian.

Para delegasi juga mengkaji alat, teknis dan metode peningkatan produktivitas di masing-masing perguruan tinggi. Pasalnya, perguruan tinggi saat ini memiliki banyak tantangan seperti kualitas sumber daya manusia, lulusan hingga efisiensi pembiayaan.

Advertisement

“Delegasi APO ini berasal dari berbagai perguruan tinggi maupun kementerian pendidikan di negara-negara masing-masing. Tujuan akhirnya tentu untuk peningkatan produktivitas dan ekonomi negara anggota.

UGM sebagai universitas terbesar di Indonesia menjadi salah satu tujuan kami,” kata Koordinator Kegiatan APO, Suhanda di sela-sela kegiatan.

Sekretaris Eksekutif UGM Gugup Kismono menyambut baik kunjungan delegasi APO tersebut. Menurut dia, ada beberapa persamaan tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di masing-masing negara.

Advertisement

“Jadi bisa sharing sekaligus untuk lebih meningkatkan networking,” papar Gugup dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Kamis (10/10/2013).

Asian Productivity Organization didirikan pada 11 Mei 1961 sebagai organisasi antar pemerintah dan daerah. APO sebagai organisasi non-politik, nirlaba dan tidak diskriminatif tersebut saat ini beranggotakan 20 negara di kawasan Asia Pasifik.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif