regional
Langganan

15 Hektare Lahan Sultan Ground Jadi Kawasan Argoforestry - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Minggu, 6 November 2016 - 04:20 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Lahan seluas 15 hektare di Gunungkidul dihijaukan dengan penanaman pohon

Harianregional.com, GUNUNGKIDUL- Lahan Sultan Grond (SG) seluas 15 hektare di Kecamatan Girisubo, Gunungkidul bakal dijadikan kawasan argoforestry. Sebanyak 15.000 bibit pohon ditanam di kawasan ini.

Advertisement

Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai Serayu Opak bersama Pemerintah Gunungkidul, warga setempat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Javleg menjadikan lahan seluas 15 hektare di Desa Balong dan Jepitu Kecamatan Girisubo sebagai area argoforesrty. Yaitu usaha tani yang mengkombinasikan antara pohon dan tanaman pertanian.

Program argoforestry untuk memulihkan lingkungan setempat maupun meningkatkan ekonomi masyarakat dengan hasil tanaman yang dapat dipanen. “Salah satu tujuannya mengairi kembali telaga Piji yang ada di kawasan Gunung Cilik, Girisubo,” kata Kepala Desa Balong Suwardiyanto, Sabtu (5/11/2016) seusai penyerahan bibit pohon di Girisubo.

Telaga Piji seluas lima hektare tersebut mulanya seperti lautan. Namun sejak 2000-an mulai mengering akibat aktivitas perambahan hutan di sekitar telaga. Penanaman bibit pohon hingga 15.000 batang tersebut menurutnya akan memberi banyak manfaat bagi kelestarian lingkungan termasuk telaga Piji.

Advertisement

“Dengan adanya pohon bisa menciptakan air, supaya nanti bisa mengairi telaga,” papar dia. Air telaga diharapkan menjadi salah satu solusi mengatasi krisis air yang kerap melanda Gunungkidul, termasuk mengairi lahan warga.

Di sisi lain, warga kelak dapat memanen hasil hutan tersebut. Penanaman tumbuhan di kawasan telaga, memilih sejumlah jenis pohon yang menghasilkan buah. Seperti nangka dan jeruk, selain hasil hutan yang memanfaatkan kayu seperti jati, sengon dan akasia. Suwardiyanto memastikan, penanaman pohon di lahan seluas 15 hektare tersebut tidak menggunakan lahan warga. “Itu semuanya lahan SG, tidak ada lahan warga,” papar dia.

Pegiat LSM Javleg yang mendampingi warga Indarto mengatakan, penanaman 15.000 bibit ditargetkan selesai tahun ini. “Nanti yang memelihara dan merawat pohon itu warga sendiri,” kata Indarto.

Advertisement
Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif