regional
Langganan

Wow! Napi Lapas Jogja Sukses Produksi Bakpia, Omzet Capai Rp30 Juta per Bulan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Yosef Leon  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 10 September 2024 - 15:14 WIB

ESPOS.ID - Warga binaan Lapas Kelas IIA Jogja tengah memproduksi Bakpia Mbah Wiro 378 yang jadi program pembinaan di lapas itu belum lama ini. (Istimewa/Kanwil Kemenkumham DIY)

Esposin, JOGJA – Sebanyak tujuh warga binaan atau narapidana yang mengikuti program pembinaan kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jogja sukses memproduksi bakpia. Panganan khas Jogja bikinan para warga binaan tersebut sangat laris di pasaran. Bahkan. Setiap bulan bisa mendatangkan omzet rata-rata Rp30 juta.

Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras para warga binaan yang telah dilatih untuk memproduksi bakpia dengan kualitas tinggi. Saat ini, terdapat sekitar tujuh orang warga binaan yang aktif terlibat dalam produksi bakpia ini. Mereka bertanggung jawab mulai dari proses pembuatan adonan hingga pengemasan. Bakpia produksi warga Binaan Lapas Kelas IIA Jogja ini diberi brand Mbah Wiro 378.

Advertisement

Salah satu kunci keberhasilan pemasaran bakpia Mbah Wiro 378 adalah kerja sama dengan Hotel Tentrem Jogja. Setiap harinya, hotel bintang lima ini memesan sekitar 30-40 box bakpia atau setara dengan 300-1.000 buah. Dengan harga jual per boks sebesar Rp30.000, maka dalam sebulan, Lapas Jogja dapat menghasilkan omzet lebih dari 1.000 box.

Kepala Lapas Kelas IIA Jogja, Soleh Joko Sutopo, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini.

"Program kemandirian pembuatan bakpia ini telah terbukti sangat sukses. Tidak hanya memberikan penghasilan tambahan bagi warga binaan, tetapi juga meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri mereka," ujar Soleh, Selasa (10/9/2024).

Advertisement

Soleh menjelaskan keuntungan yang diperoleh dari penjualan bakpia akan digunakan untuk beberapa hal. Sebagian keuntungan dari usaha ini akan diberikan kepada warga binaan sebagai bentuk apresiasi. Sedangkan sebagian lagi akan disetorkan ke negara sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan sisanya akan digunakan untuk perawatan dan pengembangan alat produksi.

Kepala Kanwil Kemenkumham Daerah Istimewa Yogyakarta, Agung Rektono Seto, memberikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan program ini. Menurut dia, program pembinaan kemandirian bakpia di Lapas Jogja ini merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.

“Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi warga binaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas," ujar Agung.

Advertisement

Agung berharap program ini dapat terus berlanjut dan berkembang. Jangan sampai suatu saat ada pergantian kepemimpinan lalu program ini berhenti. Hal ini sangat penting karena proses pemasarannya sudah sampai ke hotel bintang lima.

“Saya berharap program ini dapat menjadi contoh bagi lapas-lapas lain di Indonesia. Selain itu, saya juga berharap warga binaan yang telah memiliki keterampilan ini dapat memanfaatkannya dengan baik setelah bebas nanti," katanya.

Berita ini telah tayang di Harianregional.com dengan judul Napi Lapas Jogja Produksi Bakpia, Omzet Capai Rp30 Juta Per Bulan
Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif