by Fitroh Nurikhsan - Espos.id Jateng - Senin, 24 Juni 2024 - 16:16 WIB
Esposin, SEMARANG — Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 tingkat SMP Kota Semarang di hari pertama, Senin (24/6/2024), diwarnai sederet masalah.
Pantauan Esposin, sejak pukul 12.30 WIB posko pelayanan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang ramai antrean orang tua dengan membawa sejumlah aduan yang beragam.
Warga Pedurungan, Semarang, Peri, misalnya. Dia rela datang jauh-jauh ke Kantor Disdik Kota Semarang lantaran data prestasi putrinya tidak terdeteksi sistem PPDB 2024. Rencana putri Peri hendak mendaftar ke SMPN 14 Semarang lewat jalur prestasi. Sayangnya, ketika hendak daftar, data-data prestasi putrinya yang sudah di-upload di situs web Sang Juara tidak muncul di sistem PPDB.
“Lihat [prestasi] anak saya banyak. Dari tingkat kecamatan sampai internasional ada. Tapi nilanya di sistem PPDB belum masuk. Padahal temannya sudah,” keluhnya pada Esposin, Senin (24/6/2024).
“Lihat [prestasi] anak saya banyak. Dari tingkat kecamatan sampai internasional ada. Tapi nilanya di sistem PPDB belum masuk. Padahal temannya sudah,” keluhnya pada Esposin, Senin (24/6/2024).
Sementara itu, warga Tembalang, Rismanto, mengeluhkan soal data Kartu Keluarga (KK) miliknya tidak terdaftar di sistem PPDB. Rismanto menerangkan bahwa KK miliknya pernah diperbaharui setelah adiknya menikah tahun kemarin. Sedangkan dalam syarat PPDB, usia KK minimal harus satu tahun.
“Anak saya mau daftar ke SMPN 33 Semarang. Dari sekolahan mengarahkan ke sini [Disdik Kota Semarang],” ujarnya.
Diakuinya, para orang tua yang datang ke posko pelayanan membawa beragam masalah. Salah satunya ialah nilai prestasi yang tidak muncul di sistem PPDB 2024.
“Jadi dia [siswa] mungkin daftarnya jalur zonasi mengharapkan nilai itu muncul di zonasi. Padahal nilai itu akan muncul kalau dipilih jalur prestasi. Sampai kapan pun [nilai] itu tidak akan muncul,” imbuhnya.
Aduan-aduan orang tua yang datang ke Kantor Disdik Kota Semarang kurang lebih sama dengan PPDB tingkat SD yang digelar pekan kemarin. Masalahnya tak jauh-jauh dari verikasi akun.
Fajriah menekankan masalah apapun sebetulnya bisa diselesaikan secara langsung oleh operator sekolah pilihan pertama siswa. “Sistem yang kami buat sudah smooth, orang tua tidak perlu repot-repot input nilai rapor. Karena kami sudah minta ke sekolah dan dimasukkan ke sistem. Jadi kalau dia pilih jalur prestasi, nilai itu otomatis muncul,” pungkasnya.