by Imam Yuda Saputra - Espos.id Regional - Senin, 20 Juli 2020 - 18:41 WIB
Esposin, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, angkat bicara dengan objek wisata puncak Gunung Telomoyo yang viral dan didatangi ribuan wisatawan, Minggu (19/7/2020).
Menurut Ganjar, seluruh objek wisata termasuk Gunung Telomoyo tidak diizinkan beroperasi pada masa pandemi Covid-19. Apalagi tidak mengantongi izin pemerintah.
Gunung Telomoyo sebenarnya sudah mulai dibuka sejak 11 Juli 2020. Namun, kembali ditutup pasca-video objek wisata itu viral dan didatangi ribuan wisatawan tanpa mengindahkan protokol pencegahan Covid-19.
Duh! Sampah Berserakan di Kawasan Wisata Kemuning Karanganyar
Duh! Sampah Berserakan di Kawasan Wisata Kemuning Karanganyar
“Itu saya cek kemarin. Ternyata gara-gara ada yang membuat vlog negeri di atas awan. Pemandangannya kan bagus. Langsung direspons masyarakat. Semua datang. Saya langsung minta ditutup dan memang sudah dilakukan untuk dievaluasi,” ujar Ganjar di kantornya, Senin (20/7/2020).
Ganjar pun berharap kejadian seperti di Telomoyo tidak terjadi lagi. Semua pengelola pariwisata harus mengantongi izin jika ingin membuka kawasan wisata mereka.
Ini Rencana Erick Thohir sebagai Ketua Pengendalian Covid-19 dan PEN
Ganjar mengatakan di tengah kondisi saat ini banyak masyarakat yang sudah bosan di rumah. Mereka ingin segera piknik dan menikmati pemandangan di sejumlah objek wisata.
"Istilahnya itu mereka kurang piknik, maka kalau melihat apa yang beredar di medsos, langsung menarik dan orang ingin datang. Kalau enggak dijaga kan bahaya,” tuturnya.
PDIP Solo Coba Gamit Purnomo Dukung Tim Pemenangan Gibran-Teguh
"Tidak boleh datang mak byuk [berbondong-bondong] begitu, semua harus diatur. Maka saya minta seluruh daerah menjaga masing-masing, khususnya pengelola pariwisata," tutupnya.Seperti diberitakan sebelumnya, kawasan wisata Gunung Telomoyo di Desa Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), viral di media sosial. Hal tersebut menyusul terjadinya kerumunan orang-orang yang mengunjungi kawasan wisata alam pegunungan itu.
Orang-orang itu tak mengindahkan protokol kesehatan. Mereka tidak hanya tidak menerapkan jaga jarak dan memakai masker, tapi juga bergerombol hingga membuat akses menuju puncak Telomoyo macet.