by Abdul Jalil - Espos.id Regional - Sabtu, 2 Oktober 2021 - 18:30 WIB
Esposin, MADIUN — Mendaki gunung menjadi salah satu kegiatan yang banyak digandrungi pemuda. Biasanya pendakian hanya bertujuan untuk memuaskan keinginan melihat keindahan alam dari puncak gunung.
Tetapi tidak dengan komunitas pendaki di Madiun ini. Selama pendakian gunung berlangsung, para pendaki ini juga membaca Al Quran dan salat berjamaah. Kegiatan yang diberi nama Pendakian Al Quran ini diselenggarakan komunitas pendakian Primitive Adventure dan Cito Adventure Madiun. Seperti saat mendaki Gunung Lawu pada Jumat (17/9/2021) lalu.
Penggagas Pendakian Al Quran, Mufarid Nurhuda, mengatakan ada 17 orang ikut dalam pendakian ini. Mereka start dari jalur Cemoro Kandang.
Baca Juga: Hore! Besok, Kebun Binatang Surabaya Dibuka, Anak-anak Boleh Masuk
“Kegiatan pendakian ini terlaksana pada Jumat, 17 September 2021. Kami memulai pendakian dari Cemoro Kandang,” kata dia kepada Madiunpos.com, Sabtu (2/10/2021).Farid menceritakan rombongan mulai mendaki pada Jumat setelah salat Magrib. Sesampainya di pos 2, rombongan mendirikan tenda untuk bermalam di lokasi itu sambil menunggu peserta Pendakian Al Quran yang berangkat pada Sabtu pagi.
“Untuk bersucinya secara tayamum. Karena memang tidak ada air ya di lokasi ini. Sebelum berangkat seluruh peserta juga diminta untuk belajar tata bertayamum,” jelas dia.
Baca Juga: Tanaman Pemakan Serangga Milik Pemuda Madiun Sempat Ditawar Rp2 Juta
Selain membaca Al Quran dan salat berjemaah, para peserta juga mengeksplor keindahan alam di Kawah Candradimuka pos 2.
Pada Sabtu siang, lanjutnya, rombongan selanjutnya melanjutkan pendakian. Sampai di pos 3, rombongan melakukan Salat Asar berjemaah. Pendakian dilanjutkan sampai di pos 4 pada Sabtu petang.
“Di pos 4, kami mendirikan tenda. Saat itu pendakian cukup padat ya. Pada malam harinya, kami membaca Al Quran bersama-sama di tenda,” kata Farid.
“Kami sarapan di warung legendaris, Mbok Yem, yang ada di puncak. Kemudian berlanjut berkemas dan turun. Kami tiba di bawah Minggu petang,” cerita Farid.
Baca Juga: Bupati: Stigma Warga Madiun Keturunan PKI Masih Ada
Menurutnya, selama ini kegiatan pendakian kerap kali diikuti hal negatif seperti minum-minuman keras, vandalisme, maupun membuang sampah sembarangan di gunung. Farid mencoba mengubah hal-hal buruk itu dengan kegiatan yang positif. Seperti membaca Al Quran dan salat berjemaah selama pendakian.
“Kami ingin mengimbangi kegiatan pendakian ini dengan hal-hal yang positif, seperti salat jemaah dan mengaji Al Quran,” katanya.
Selain itu, dia juga ingin mengampanyekan membaca Al Quran di tempat-tempat umum seperti di gunung. Dia tidak menyangka ternyata antusiasme peserta juga tinggi.
Baca Juga: Viral Video Suami Dekap Istri, Gubernur Khofifah: Semangat Vaksinasi
“Sebenarnya yang mendaftar 50 orang. Tapi karena ada halangan, hanya 17 orang yang ikut. Respons mereka cukup baik dan mengikuti seluruh kegiatan yang sudah dijadwalkan,” katanya.Kegiatan pendakian Al Quran ini rencananya diselenggarakan lagi. Dia juga berharap komunitas pendakian lain bisa mengikuti langkah tersebut. Dalam kegiatan Pendakian Al Quran ini, Madiunpos.com menjadi media partner.