by Mayang Nova Lestari Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Minggu, 3 April 2016 - 13:20 WIB
ESPOS.ID - Simulasi UN CBT atau UNBK di SMK Nahdlatul Ulama (NU) Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (30/3/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)
Harianregional.com, GUNUNGKIDUL-- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016 kali ini tak memerlukan pengawasan yang begitu ketat, pasalnya seluruh sistem yang dilaksanakan terpusat pada satu server.
Sehingga kebocoran soal yang selalu dicemaskan kemungkinan besar tidak akan terjadi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala SMA N 2 Wonosari, Leladi Budhi Mulya, ia mengungkapkan bahwa seluruh pihak tidak perlu merasa khawatir akan kemungkinan terjadinya kebocoran soal.
Menurutnya, Ujian Nasional kali ini berbeda dengan Ujian Nasional Paper Based Test (UNPBT) yang harus mendapatkan pengawalan khusus.
Token akan diberikan kepada seluruh siswa pada hari senin pagi (4/4/2016), sehingga ia yakin tidak akan terjadi kebocoran soal.
"Hari Sabtu [2/4/2016] kami baru bisa mengunduh soal dari server pusat. Soal baru dapat dibuka ketika hari H, yakni saat hari pelaksanaan ujian, dengan menggunakan token," kata dia Rabu (30/3/2016).
Terkait dengan pengawasan, berdasarkan Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional, guru pengampu mata pelajaran yang di-UN kan tidak diperkenankan berada di lingkungan pelaksanaan ujian.
Hal tersebut dilakukan terkait dengan nilai integritas, sehingga hal-hal yang dimungkinkan dapat mengurangi integritas harus diantisipasi. Di Gunungkidul sendiri, setiap UN dilaksanakan, seluruh guru pengampu mata pelajaran UN selalu diparkir di rumah mereka masing-masing dan tidak boleh melakukan pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan ujian.
Leladi Budhi Yakin, sekolah yang ia ampu dapat menjalankan UNBK dengan lancar dan tanpa halangan.