regional
Langganan

Tragis! Warga Mijen Semarang Tewas Dikeroyok Sejumlah Orang - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Fitroh Nurikhsan  - Espos.id Jateng  -  Selasa, 3 September 2024 - 23:13 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pengeroyokan. (dokJIBI/SOLOPOS)

Esposin, SEMARANG - Nasib tragis menimpa warga Sidodadi, Mijen, Kota Semarang, Wahyu Triyanto, 43, yang meninggal dunia setelah menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang pada Senin (2/9/2024). Diduga korban dikeroyok akibat omongannya yang membuat para pelaku emosi.

Informasi yang dihimpun Esposin, sebelum dinyatakan meninggal dunia, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Permata Medika dan masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapat perawatan sekitar pukul 23.00 WIb.

Advertisement

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Adika Dharma Sena, menuturkan kasus pengeroyokan terhadap Wahyu Triyanto sudah ditangani Polsek Mijen. Korban kemudian dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya Selasa (3/9/2024) sekitar pukul 05.20 WIB.

“Iya, [kasus pengeroyokan] di Mijen sudah ditangani Polsek Mijen dan sudah ada sejumlah orang yang diamankan,” kata Andika Dharma Sena, Selasa (3/9/2024).

Sementara itu, Kapolsek Mijen, Kompol Sutowo, menyampaikan pihaknya telah memeriksa sebanyak lima orang untuk mendalami kasus pengeroyokan tersebut.

Advertisement

Sutowo melanjutkan pihaknya menerima adanya kasus pengeroyokan dari aplikasi Libas. Beberapa anggota Polsek Mijen yang sedang piket langsung mendatangi lokasi pengeroyokan.

“Saat anggota kami sampai, kondisi korban sudah babak belur. Kemudian anggota kami menyarankan korban untuk dibawa ke rumah sakit dan paginya korban meninggal dunia,” jelasnya.

Dijelaskan Sutowo, pelaku dan korban pengeroyokan saling mengenal satu sama lainnya. Pemicu korban dikeroyok, diduga karena ada omongan korban yang kemudian menyinggung perasaan pelaku.

Advertisement

Pihak Polsek Mijen masih melakukan pendalaman untuk mengusut kasus tersebut. Namun pihaknya telah memangil lima warga yang terlibat pengeroyokan terhadap korban.

“Pemicu awalnya itu ada omongan korban yang bikin warga kesal. Katanya kalau ngomong kasar. Untuk penyebab pastinya masih kami dalami,” tukasnya.

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif