by Bernadheta Dian Saraswati Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 7 Januari 2016 - 07:20 WIB
Tionghoa Jogja untuk penguasaan bahasa semakin membaik dengan kemudahaan mengakses pendidikan.
Harianregional.com, JOGJA-Sebanyak enam guru Bahasa Mandarin alias laoshi asal Kota Gudeg berhasil meraih gelar Sarjana Sastra Bahasa Mandarin pada 27 Desember 2015 lalu. Gelar tersebut diberikan oleh Pemerintah Tiongkok melalui program beasiswa di Hunan Normal University di Kota Changsa, Hunan, China.
Salah satu laoshi Nicodemus Sanny mengungkapkan, program beasiswa S-1 ini diberikan setiap tahun kepada 100 laoshi di Indonesia. Khusus angkatannya, kegiatan perkuliahan dimulai sejak tahun 2009. Materi yang diberikan seputar bahasa mandarin klasik, sastra kuno, sastra modern, psikolog anak, ilmu pendidikan hingga cara memanfaatkan multimedia yang totalnya 144 SKS.
"Dari 100 guru yang ikut, akhirnya 96 selesai masa kuliahnya sampai pembuatan skripsi, dan hanya 77 guru yang berhasil selesai dan meraih gelar sarjana," kata Sanny, Rabu (6/1/2016).
Menurut dia, program beasiswa ini berangkat dari banyaknya laoshi di Indonesia yang tidak memiliki latar belakang pendidikan Bahasa Mandarin. Oleh sebab itu Pemerintah Tiongkok memberi beasiswa setiap tahunnya.
Uniknya, pendidikan tidak wajib ditempuh di China. Laoshi tidak perlu jauh-jauh datang ke negeri tirai bambu karena pengajar dari Hunan University yang akan mendatangi peserta didiknya di Indonesia.
Sekarang laoshi-laoshi ini memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai sehingga dapat memenuhi persyaratan mengajar di bidang pendidikan formal.. Dengan program ini, diharapkan guru-guru yang mengajar bahasa Mandarin dapat terjamin kualitas dan fomalitasnya.