by Hawin Alaina - Espos.id Jateng - Selasa, 11 Juli 2023 - 20:01 WIB
Esposin, SALATIGA -- Publik Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), dalam beberapa hari terakhir diresahkan dengan aksi kejahatan jalanan yang dilakukan sekelompok orang yang mirip gangster di kawasan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga. Usut punya usut, kejahatan jalanan yang dilakukan sekelompok orang yang menamakan diri sebagai KBTM itu dipicu saling tantang di media sosial (medsos).
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Salatiga, AKBP Feria Kurniawan, saat menggelar jumpa pers di Pendapa Polres Salatiga, Selasa (11/7/2023). Kapolres menyebut ada lima orang yang diringkus dalam aksi kejahatan jalanan berupa penganiayaan kepada sejumlah orang yang melintas di JLS Salatiga, Jumat (7/7/2023) dini hari.
Sebelum aksi pengeroyokan atau penganiayaan itu, lanjut Feria, kelompok WP menantang kelompok KBTM di medsos. Mendapat tantangan itu, kelompok KBTM pun membabi-buta dengan melakukan penganiayaan di jalanan untuk mencari anggota kelompok WP.
“Akhirnya terjadi pengeroyokan di tiga lokasi. TKP pertama Jumat (7/7/2023) pukul 02.30 WIB di bawah Taman Bendosari Salatiga, dengan korban sejumlah tiga orang,” jelas Kapolres saat konferensi pers di Pendopo Mapolres Salatiga Selasa (11/7/2023).
Setidaknya ada tiga lokasi yang menjadi sasaran kejahatan jalanan yang dilakukan kelompok mirip gangster di Salatiga itu. TKP pertama berlangsung di JLS Salatiga, tepatnya sekitar Taman Bendosari. Di lokasi ini, kelima pelaku menganiaya tiga pemuda yang baru saja selesai latihan pencak silat.
Setelah dari lokasi itu, mereka pindah ke JLS di Warak, Kelurahan Dukuh, dan melukai dua orang yang merupakan anggota kelompok WP. Di lokasi yang sama, para pelaku juga menganiaya dua pemuda yang tengah melintas di jalan tersebut sambil berboncengan.
Aksi gangster di Salatiga yang mirip klitih di Jogja ini pun menyebabkan setidaknya lima orang terluka. Kelima pelaku pun saat ini telah diamankan aparat Polres Salatiga. Kelima pelaku itu yakni Gabriel Tri, warga Gladagsari, Boyolali; Dewa, warga Bener, Tengaran, Kabupaten Semarang; Daryl Mahesa, warga Susukan Tenggaran; M. Nur Fauzi, warga Tengaran; dan satu orang lagi yang masih di bawah umur.
Satu pelaku yang masih di bawah umur itu, berperan sebagai joki atau mengendarai sepeda motor, memboncengkan pelaku Gabriel dalam aksinya membacok para korban.