by Imam Yuda Saputra Jibi Semarangpos.com - Espos.id Regional - Rabu, 17 Agustus 2016 - 15:50 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG — Polda Jawa Tengah mengklaim berhasil membongkar kasus perusakan dua patung rohani di Gereja Santo Yusuf Pekerja, Gondawinangun, Jogonalan, Klaten oleh oknum tak dikenal, Selasa (9/8/2016) lalu.
Hal itu disampaikan Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono kepada wartawan saat menghadiri pemberian remisi Hari Kemerdekaan tepat pada hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang, Kedungpane, Rabu (17/8/2016).
Condro mengaku perusakan patung Yesus Kristus dan Bunda Maria di Gereja Santo Yusuf Pekerja itu dipicu konflik internal yang terjadi di gereja yang berada di Dukuh Minggiran RT 001/RW 004, Desa Plawikan, Jogonalan. "Dari penyelidikan yang sudah kami lakukan menyatakan bahwa perusakan dua patung rohani itu dikarenakan adanya konflik internal di gereja itu, yakni antara koster dengan romo. Konfliknya lebih dikarenakan salah satunya tidak berkenan saat diminta pindah dari rumah yang saat ini ditempati," ujar Kapolda.
Kendati demikian, Condro enggan mengungkapkan identitas pelaku perusakan. Ia hanya menyebutkan bahwa kasus itu sudah terungkap setelah dilakukan penyelidikan yang meliputi rekonstruksi, memeriksa para saksi dan mencocokan barang bukti. "Pokoknya sudah terungkap. Sekarang, sudah kami proses secara hukum. Ancamannya penjara di bawah lima tahun," jelas Kapolda.
Sebelumnya, Selasa siang lalu, dua patung, yakni patung Yesus dan Bunda Maria, di Gereja Santo Yusuf Pekerja, Gondawinangun, Jogonalan, Klaten itu ditemykan rusak. Saat itu, posisi patung Yesus sudah tertelungkup di lantai dengan kondisi tangan patung sisi kiri patah. Sementara itu, patung Maria sudah tak berada di sekitar altar dan ditemukan di Kali Ujung yang berada di samping gereja.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya