by Yesaya Wisnu - Espos.id Jateng - Jumat, 4 Februari 2022 - 12:47 WIB
Esposin, TEMANGGUNG — Provinsi Jawa Tengah adalah salah satu sentra penghasil kopi di Indonesia. Kondisi kontur alam dan iklim yang ada menjadi faktor pendorong berkembangnya perkebunan kopi di provinsi yang dipimpin oleh Ganjar Pranowo tersebut.
Dilansir dari berbagai laman pemerintahan, salah satunya Jatengprov.go.id, beberapa daerah di Jawa Tengah dikenal sebagai daerah penghasil kopi terbaik. Salah satunya adalah Kabupaten Temanggung. Kopi dari Temanggung sering menyabet gelar juara dalam kontes kopi nasional maupun internasional.
Baca juga: Sejarah Solo: Bisnis Kopi Melesat di Era Kejayaan Mangkunegaran
Selain itu, Kabupaten Temanggung juga memberikan kontribusi untuk total produksi kopi Jawa Tengah sebesar 11.560,27 ton atau 56,97 persen dari total produksi kopi Jawa Tengah. Dua jenis kopi yang merupakan produk unggulan di Kabupaten Temanggung adalah robusta dan arabika. Dengan mengambil acuan data dari tahun 2014, produksi kedua jenis kopi ini sangat signifikan yaitu di angka 2,4 juta ton untuk arabika dan 10,2 juta untuk robusta.
Selain itu, Kabupaten Temanggung juga memberikan kontribusi untuk total produksi kopi Jawa Tengah sebesar 11.560,27 ton atau 56,97 persen dari total produksi kopi Jawa Tengah. Dua jenis kopi yang merupakan produk unggulan di Kabupaten Temanggung adalah robusta dan arabika. Dengan mengambil acuan data dari tahun 2014, produksi kedua jenis kopi ini sangat signifikan yaitu di angka 2,4 juta ton untuk arabika dan 10,2 juta untuk robusta.
Dengan jumlah demikian, jenis kopi unggulan Kabupaten Temanggung tidak dapat dipisahkan dari peran antar wilayah yang ikut berkontribusi dalam menyumbang perekonomian Kabupaten Temanggung.
Baca juga: 5 Spot Foto Instagramable di Semarang, Kamu Sudah Pernah ke Sini?
Luas lahan yang digunakan sebesar 350 hektar (Ha) yang dananya diperoleh dari APBN dan sisanya dari APBD Kabupaten Magelang dan APBD Provinsi Jawa Tengah. Indikasi yang mendorong program pengembangan kopi arabika ini ditengarai karena naiknya harga kopi Indonesia dan dunia dalam lima tahun terakhir.
Baca juga: Dusun Semilir, Surganya Spot Foto Instagramable di Semarang
Permintaan Kopi di Jawa Tengah
Dilansir dari berbagai sumber, pada 2020 silam, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Magelang, Suryo Banendro menyerahkan bantuan berupa 5000 bibit kopi arabika kepada kelompok tani Margo Mulyo Kudusan Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Hal ini dikarenakan, di tengah krisis pandemi Covid-19, permintaan kopi Indonesia, khususnya Jawa Tengah di pasar dunia meningkat di angka 23.000 ton per tahun, sementara jumlah produksi kopi rata-rata masih jauh dari jumlah permintaan sehingga bantuan berupa bibit kopi ini diharapkan dapat memenuhi standar permintaan ekspor tersebut.
Baca juga: Begini Sejarah Pasar Johar Semarang, Dulu Terbesar Se-Asia
Sementara itu, dilansir dari pertanian.go.id, Jumat (4/2/2022), produksi kopi di Jawa Tengah mengalami peningkatan selama 4 tahun terakhir. Tercatat dari tahun 2017, jumlah produksi kopi di Jawa Tengah berada di angka 17.196 ton, jumlah ini terus naik secara signifikan di tahun berikutnya hingga berada di angka 25.136 ton di tahun 2021.
Dengan jumlah ini, pertumbuhan produksi kopi rata-rata dari selama satu tahunnya dengan mematok antara tahun 2018 dan 2019, presentase pertumbuhannya mencapai 4,41 persen. Dengan jumlah demikian pula, produksi kopi di Jawa Tengah temrasuk terbesar kedua di pulau Jawa setelah provinsi Jawa Timur yang produksinya mencapai 48,675 ton.