by Imam Yuda Saputra Jibi Semarangpos.com - Espos.id Regional - Selasa, 11 April 2017 - 23:50 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG - Pangdam IV Diponegoro yang baru dilantik, Mayjen TNI Jaswandi, akan meningkatkan keterampilan para prajurit TNI Kodam IV Diponegoro yang bertugas di koramil-koramil, sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Hal itu dilakukan Pangdam guna mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hal itu disampaikan Tatang seusai memimpin apel perdana sebagai Pangdam IV Diponegoro di Makodam IV Diponegoro, Semarang, Selasa (11/4/2017).
"Terorisme dan radikalisme itu merupakan ancaman bangsa dan bukan hanya ancaman TNI. Jadi sudah sewajarnya jika yang memerangi kita semua. Kalau dari TNI upaya memerangi paham radikalisme itu salah satunya dengan memperbaiki satuan teritorial, terutama personel yang ada sebagai Kamtibmas di koramil-koramil," beber Tatang kepada wartawan.
Tatang tak menampik jika Jateng saat ini merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat penyebaran paham radikalisme. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya kasus terorisme yang terjadi di Jateng.
Bahkan, beberapa hari lalu Jateng kembali tersangkut kasus terorisme setelah empat warganya tewas dalam baku tembak dengan aparat kepolisian di Tuban, Jawa Timur (Jatim).
Tatang menyebutkan satuan tugas Kodam IV Diponegoro yang berada di daerah, seperti Babinsa Koram, sudah memiliki peta kerawanan teroris di Jateng. Meski demikian, para prajurit itu diminta untuk tidak gegabah dan melancarkan aksi sporadis.
"Kami instruksinya para prajurit untuk melakukan pendekatan yang efektif. Kasih pengertian dulu ke mereka bahwa radikalisme itu membahayakan dengan cara door to door," beber Tatang.