by Irawan Sapto Adhi Jibi Madiunpos.com - Espos.id Regional - Jumat, 23 Oktober 2015 - 15:05 WIB
Madiunpos.com, MADIUN – Polisi kembali membatasi ruang gerak insan pencak silat Madiun Raya yang bermaksud melakukan aktivitas tradisional mereka. Sebagaimana rangkaian acara 1 Sura lalu, polisi kembali mengajak insan pencak silat Madiun bersepakat membatasi lingkup acara dan peserta Suran Agung yang dijadwalkan berlangsung Minggu (25/10/2015) mendatang.
Kesepakatan itu dibikin dalam rapar koordinasi (rakor) membahas pengamanan kegiatan Suran Agung yang digelar Polresta Madiun di Gedung Soenaryo kompleks Mapolresta Madiun, Kamis (22/10/2015).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Madiunpos.com dari bagian Humas Polresta Madiun, rakor pengamanan kegiatan Suran Agung itu dihadiri Kapolresta Madiun AKBP Agus Yulianto, Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kota Madiun Murjoko, dan Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Winongo Agus Wiyono Santoso. Kapolresta Agus Yulianto dalam kesempatan itu didampingi para pejabat utama Polresta Madiun, seperti Kabag Ops, Kasatlantas, Sabhara Rayon V, beserta Kasi Oops Brimob Den C Polda Jatim, Pasi Ops TNI AU dan AD.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Madiunpos.com dari bagian Humas Polresta Madiun, rakor pengamanan kegiatan Suran Agung itu dihadiri Kapolresta Madiun AKBP Agus Yulianto, Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kota Madiun Murjoko, dan Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Winongo Agus Wiyono Santoso. Kapolresta Agus Yulianto dalam kesempatan itu didampingi para pejabat utama Polresta Madiun, seperti Kabag Ops, Kasatlantas, Sabhara Rayon V, beserta Kasi Oops Brimob Den C Polda Jatim, Pasi Ops TNI AU dan AD.
Saat dimintai konfirmasi, Kabag Humas Polresta Madiun AKP Ida Royani menyebut peserta dalam rakor tersebut menyepakti kegiatan Suran Agung di Kota Madiun hanya dilaksanakan oleh warga SH Winongo wilayah Kota Madiun.
Dibantu Polda Diberitakan Madiunpos.com sebelumnya, Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Anton Setiadji siap turun tangan untuk memimpin langsung pasukan pengamanan selama perayaan Suran Agung di Kota Madiun khususnya dan wilayah Madiunraya pada umumnya, Minggu mendatang.
Anton kala itu berjanji melakukan telekonferensi dengan para kapolres di Madiun Raya untuk membahas pengamanan Suran Agung tersebut. Menurut dia, setiap kapolres di Madiun Raya wajib melaporakan hasil analisis terhadap pelaksanaan Suran Agung.
Anton menyebut Polda Jatim siap menggelontorkan tambahan personel pengamanan dalam Suran Agung itu.
Mimpi Polisi Madiun Di luar panjang lebarnya kata-kata Kapolda Anton Setiadji itu, Madiunpos.com mencatat realita ketakutan polisi Madiun atas kerawan yang bisa ditimbulkan acara 1 Sura yang melibatkan Persaudaraan Setia Hati Terate ataupun Suran Agung Persaudaraan Setia Hati (SH) Tunas Muda Winongo.
Polisi Madiun sebagaimana dicatat Madiunpos.com, khawatir kedua acara insan pencak silat Madiun itu mendatangkan kerusuhan. Ketakutan polisi itulah yang mendasari permintaan pembatalan Festival Seni Pencak Silat Nusantara I dalam rangka Hari Jadi Jawa Timur, medio Oktober 2015 lalu.
Padalah berdasarkan catatan Madiunpos.com, pembatalan acara itu bertolak belakang dengan mimpi yang ditebar polisi Madiun atas acara 1 Sura dan Suran Agung. Kapolresta Madiun AKBP Agus Yulianto dalam coffee morning di Gedung Bhayangkara Mapolres Madiun, Senin (28/9/2015), terdokumentasikan laman resmi Polresmadiunkota.com menebarkan mimpi menjadikan momentum 1 Sura dan Suran Agung menjadi daya tarik wisata.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya