by Ujang Hasanudin Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Sabtu, 5 Desember 2015 - 13:20 WIB
Harianregional.com, JOGJA- Penghageng Kawedanan Kasentanan Puro Pakualaman versi Suryodilogo, KPH Tjondrokusumo menolak mengomentari tuduhan kubu Anglingkusumo yang menyatakan pihak Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo mengambil paksa kereta Kyai Manik Kumolo dari Museum Patri Pakualaman.
Adapun kubu Anglingkusumo menganggap pengambilan kereta yang akan digunakan untuk kirab PA X itu bagian dari pencurian..
"Kui ming ecek-ecek, ora ta wangsuli [Itu cuma masalah sepele, tidak akan saya tanggapi]," ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (4/12/2015).
Yang jelas, kata Tjondrokusumo, Kereta Manik Kumolo dan tiga kereta lainnya saat ini tersimpan di Puro Pakualaman, di sisi barat gerbang utama, (sebelumnya kereta-kereta itu disimpan di Museum Patra dan dikuasai kubu Anglingkusumo). Keempat kereta itu sedang diperbaiki oleh abdi dalem, karena terdapat beberapa bagian yang rusak.
Keempat kereta itu rencananya akan digunakan untuk kirab Prabu Suryodilogo seusai donobatkan menjadi PA X pada 7 Januari lalu. Tjondrokusumo menjelaskan, 7 Januari menjadi hari yang paling tepat untuk jumenengan sesuai dengan penghitungan jawa.
"Itu merupakan hari baik dan tanggal yang baik sesuai perhitungan," jelasnya.